klik untuk melihat video



putar video Kisah Nabi Sulaiman


Senin, 06 Juni 2016

73 Hadist Qudsi


Bismillaahir Rahmaanir Rahiim.
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh...


73 Hadist Qudsi dari berbagai sumber

[HQ No-1] Aku bertanya kepada Hudzaifah tentang Ikhlas, apakah dia? Jawabnya: Aku sudah bertanya kepada Rasulullah saw tentang ikhlas, apakah dia? Beliau saw bersabda: “Aku sudah bertanya kepada Jibril. Jawabnya, Aku sudah bertanya kepada Tuhan Keagungan tentang Ikhlas, apakah dia. Allah berfirman: Salah satu rahasia dari rahasia-Ku, Aku mempercayakannya kepada qalb siapa yang Aku cintai di antara hamba-hamba-Ku”.

[HQ No-2] Berkata Abu Hurairah dan juga Abu Umamah ra: Bahwasanya Nabi saw telah bersabda: Allah berfirman: Apabila Allah menjadikan ’aql, lalu berkata kepadanya: “Mari hai ’aql!” Maka mendatanglah ia. Lalu Allah berkata kepadanya lagi: “Pergilah hai ’aql!” Maka pergilah ia. Kemudian Dia berfirman: “Aku tidak mencipta sesuatu ciptaan yang lebih Kucintai daripada engkau. Aku akan mengambil dengan engkau dan dengan engkau pula Aku memberi.” (HR. Thabrani)

Dalam riwayat lain, selanjutnya Allah bertanya kepada `aql, ”Siapakah Aku…..?” `Aql-pun menjawab, ”Engkau adalah Allah, yang tiada Tuhan selain Engkau. Hanya kepada-Mu-lah aku bersyukur serta patuh dan ta’at. Engkaulah yang memberi ganjaran dan yang menghitung amal setiap orang”.

[HQ No-3] Imam Abi Ja’far berkata: Ketika Allah menciptakan ’aql Dia memanggil ’aql itu dan ’aql pun datang. Dia menyuruh ‘aql pergi maka pergilah ia. Kemudian Allah berfirman kepada ‘aql: ”Demi Kebesaran dan Kemuliaan Ku, Aku tidak menciptakan sesuatu makhluk yang lebih Aku sayangi daripada engkau dan tidak Aku sempurnakan engkau melainkan pada orang-orang yang Aku cintai. Kepadamulah Aku akan menyuruh, melarang, menyiksa serta memberi pahala”.

[HQ No-4] Orang bertanya kepada Rasulullah saw, ”Wahai Rasulullah! Dimanakah Allah? Di bumi atau di langit?” Rasulullah saw menjawab, Allah Ta’ala berfirman:

“Tidak termuat AKU oleh bumi-Ku dan lelangit-KU dan termuat Aku oleh qalb hamba-hamba-Ku yang mu’min, yang lemah-lembut, yang tenang tenteram.”

(Dalam keterangan lain)

“Sesungguhnya semua petala langit dan bumi akan menjadi sempit untuk merangkul-Ku akan tetapi Aku mudah untuk direngkuh oleh qalb seorang mukmin”.

Berkata Wahab bin Munabbih, bahwasanya Rasulullah saw bersabda, Allah Ta’ala telah berfirman:

“Sesungguhnya semua petala langit-Ku dan bumi-Ku menjadi sempit untuk merangkul-Ku, akan tetapi Aku mudah untuk dirangkul oleh qalb hamba-Ku yang mu’min”. (HR. Ahmad)

[HQ No-5] Rasulullah saw bersabda, Allah SWT telah berfirman:

“Tiada seorang hamba yang ber-taqarrub [mendekatkan diri] kepada-KU seperti dia menunaikan segala ke-fardhu-an-Ku ke atas dirinya. Dan sesungguhnya dia akan mendekatkan diri kepada-Ku dengan memperbanyak nawafil (sunnah) sehingga AKU mencintainya. Maka apabila AKU sudah mencintainya jadilah AKU umpama kaki yang ia berjalan dengannya dan tangan yang ia memukul dengannya dan lidah yang ia berucap dengannya dan hati yang ia berfikir dengannya. Dan apabila ia memohon-Ku niscaya AKU akan memberinya dan apabila dia berdoa kepada-Ku niscaya Aku akan mengabulkannya”. (HR. Ibnu Sunni)

[HQ No-6] Dari Abu Hurairah ra berkata, bersabda Rasulullah saw, Berfirman Allah Yang Maha Agung:

“Aku berada dalam sangkaan hamba-Ku tentang Aku, dan Aku bersama-nya ketika ia menyebut Aku. Bila ia menyebut Aku dalam dirinya, Aku menyebut dia dalam Diri-Ku. Bila ia menyebut Aku dalam khalayak, Aku menyebut dia dalam khalayak yang lebih baik dari itu. Bila ia mendekat kepada-Ku satu jengkal, Aku mendekat kepadanya satu hasta. Bila ia mendekat kepada-Ku satu hasta, Aku mendekat kepadanya satu depa. Bila ia datang kepada-Ku berjalan kaki, Aku datang kepadanya berlari-lari”. (HR. Al-Bukhari, Muslim, Ibn Majah, At-Tirmidzi, Ibn Hanbal)

[HQ No-7] Dari Mu’adz ibn Jabal ra, katanya: Aku mendengar Rasulullah saw bersabda, Berfirman Allah Yang Maha Mulia dan Luhur:

“Mereka yang berkasih-sayang demi Keluhuran-Ku, bagi mereka mimbar-mimbar cahaya yang menyebabkan para An-Nabi dan para Asy-Syuhada iri kepada mereka”.

(HR. At Tirmidzi)

[HQ No-8] Dari Ali ibn Abi Thalib kwh, Rasulullah saw bersabda, Berfirman Allah Ta’ala:

“Barangsiapa berharap (rajaa) kepada selain Aku, tidak mengenal-Ku (ya’arifniy). Barangsiapa tidak mengenal-Ku, tidak mengabdi-kepada-Ku (ya’abudniy). Barangsiapa tidak mengabdi-kepada-Ku, maka berarti menjadi wajiblah (‘istawjaba) kemurkaan-Ku. Barangsiapa takut (khauf) kepada selain Aku, halal baginya pembalasan-Ku”.

[HQ No-9] Aku bersaksi atas Abu Sa’id dan Abu Hurairah, bahwa mereka bersaksi atas Nabi saw, bahwa Beliau saw bersabda:

“Barangsiapa mengatakan: ‘Laa ilaaha illallahu allahu akbar’, Allah membenarkan dia dan berfirman: ’Tidak ada tuhan kecuali Aku’ dan ‘Aku Maha Besar’. Bila ia berkata: ’Laa ilaaha illallahu wahdah’, Allah berfirman: ‘Tidak ada tuhan kecuali Aku sendiri’. Jika ia berkata: ‘Laa ilaaha illallahu wahdahu laa syarikallah’, Allah berfirman: ‘Tidak ada tuhan kecuali Aku Sendiri dan tidak ada sekutu bagi-Ku’. Bila ia berkata: ‘Laa ilaaha illallahu, lahul-mulku wa lahul-hamdu’, Allah berfirman: ‘Tidak ada tuhan kecuali Aku, bagi-Ku kerajaan-Ku dan bagi-Ku segala puji’. Bila ia berkata: ’Laa ilaaha illallahu, laa haula walaa quwwata illaa billah’, Allah berfirman: ‘Tidak ada tuhan kecuali Aku, tidak ada upaya dan tidak pula kekuatan kecuali dengan izin-Ku’.

Nabi saw bersabda: ‘Barangsiapa mengucapkannya di dalam sakitnya, kemudian mati, ia tidak dimakan api neraka’.” (HR. At-Tirmidzi)

[HQ No-10] Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah saw bersabda: Berfirman Allah Yang Maha Agung dan Luhur:

“Sudah Kupersiapkan untuk hamba-Ku yang Shalih apa yang tidak pernah mata melihatnya, tidak pernah telinga mendengarnya dan tidak bisa dibayangkan manusia”.

(HR. Al Bukhari, Muslim, At-Tirmidzi, Ibn Majah, Ad Darimi)


[HQ No-11] Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah saw bersabda: Berfirman Allah Yang Maha Besar dan Agung:

“Dari segala yang dipersekutukan, Akulah yang paling tidak butuh kepada persekutuan. Maka barangsiapa dalam pekerjaannya menyekutukan Aku dengan yang lain, Aku lepas daripadanya, sedang ia milik yang ia persekutukan”. (HR. Ibn Majah)

[HQ No-12] Dari Abu Umamah ra, Rasulullah saw bersabda: Berfirman Allah Yang Maha Besar dan Agung:

“Diantara para wali-Ku di hadhirat-Ku, yang paling menerbitkan iri-hati ialah si mu’min yang kurang hartanya, yang menemukan nasib hidupnya dalam shalat, yang paling baik ibadat kepada Tuhannya, dan taat kepada-Nya dalam keadaan tersembunyi maupun terang. Ia tak terlihat di antara khalayak, tak tertuding dengan telunjuk. Rezekinya pas-pasan, tetapi iapun sabar dengan hal itu.”

Kemudian Beliau saw menjentikkan jarinya, lalu bersabda: ”Kematiannya dipercepat, tangisnya hanya sedikit dan peninggalannya amat kurangnya”. (HR. At Tirmidzi, Ibn Majah, Ibn Hanbal)

[HQ No-13] Dari Abu Umamah Al Bahili ra, bahwasanya Rasulullah saw bersabda: “Allah telah berfirman:

Sebaik-baik persembahan yang dapat diberikan hamba-Ku kepada-Ku ialah menyampaikan nasehat karena Aku”. (HR. Ahmad, Hakim, Abu Nu’aim)

[HQ No-14] Dari Anas ra, bahwasanya Rasulullah saw bersabda: “Berfirman Allah Ta’ala:

Ada empat perkara. Satu yang menyangkut hubungan Aku dengan engkau. Satu lagi yang menyangkut hubungan antara engkau dengan hamba-hamba-Ku. Satu yang lain untuk Aku, dan yang satu lagi untuk engkau.

Adapun yang untuk Aku, hendaklah engkau mengabdi kepada-ku dengan tidak menyekutukan-Ku dengan sesuatupun. Yang menyangkut dirimu, maka apa saja yang engkau kerjakan dari kebajikan, Aku akan memberikan balasannya. Yang menyangkut antara Aku dengan engkau, ialah hendaklah engkau memohon (berdoa kepada) Aku dan Aku mengabulkan engkau. Dan yang menyangkut antara engkau dengan hamba-hamba-Ku, hendaklah engkau merelakan (ridhakan) bagi mereka apa yang engkau merelakan (ridhakan) bagi dirimu”. (HR. Abu Nu’aim)

[HQ No-15] Berkata Umarah bin Daskarah ra, bahwasanya Rasulullah saw bersabda: “Allah Ta’ala telah berfirman:

Sesungguhnya hamba-Ku itu ialah setiap orang yang mengingati-Ku, di waktu dia sedang menemui lawannya (di medan perang)”. (HR. Tirmidzi)

[HQ No-16] Berkata Siti ‘Aisyah ra, bahwasanya Rasulullah saw bersabda: “Allah Ta’ala telah berfirman:

Sesungguhnya Aku telah berjanji dengan Dzat-Ku terhadap hamba-Ku, bahwa apabila dia menunaikan shalat tepat pada waktunya, niscaya Aku tidak akan menyiksanya, dan bahwa Aku akan memasukkannya ke dalam surga tanpa hisab lagi”. (HR. Hakim)

[HQ No-17] Dari Uqbah ibn Amir ra berkata, aku mendengar Rasulullah saw bersabda: “Tuhanmu kagum terhadap penggembala kambing di ujung bukit yang di kala didengungkan adzan ia mendirikan Shalat. Lalu Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar berfirman:

Lihatlah hamba-Ku ini, didengungkan adzan kemudian ia shalat karena takut (khaafu) terhadap-Ku, Aku telah mengampuni hamba-Ku dan memasukkannya ke surga”.

(Hadits ini ditakhrijkan oleh An Nasa’i)

[HQ No-18] Dari Abu Hurairah ra, Nabi Saw bersabda: “Sesungguhnya Allah Ta’ala berfirman:

“Wahai anak Adam, luangkanlah waktu untuk ibadah kepada-Ku maka Aku isi dadamu dengan kekayaan dan Aku tutup kekafiranmu. Jika tidak demikian maka Aku isikan kesibukan di mukamu dan Aku tidak menutup kefakiranmu”. (Hadits ini di takhrijkan oleh At Tirmidzi)

[HQ No-19] Dari Abu Hurairah ra, bahwasanya Rasulullah saw bersabda: “Berfirman Allah Ta’ala:

Apabila Aku menimpakan bala ke atas hamba-Ku yang mu’min, lalu ia bersabar (atas penderitaan itu), tiada ia mengadu atau mengeluh kepada pengunjung-pengunjungnya, niscaya akan Aku lepaskan dia dari tahanan-Ku (penderitaan itu), kemudian Aku tukarkan dagingnya dengan daging yang lebih baik, dan darahnya dengan darah yang lebih baik, sehingga ia dapat bekerja semula (yakni: setelah semua dosa dan kesalahan yang lalu Allah ampunkan semuanya)”. (HR. Al Hakim)

[HQ No-20] Berkata Abu Dardanas ra, bahwasanya Rasulullah saw bersabda: “Allah Ta’ala telah berfirman:

Jika hamba-Ku mengeluh dan mengadukan penyakitnya sebelum tiga hari, maka ia telah mengadukan Aku”. (HR. Thabrani)

[HQ No-21] Dari Abu Hurairah ra, bahwasanya ia bersama dengan Rasulullah saw menjenguk orang yang sakit karena demam, lalu Rasulullah saw bersabda: “Bergembiralah, karena Allah telah berfirman:

Itu adalah api-Ku, yang Aku kuasakan terhadap hamba-Ku yang mu’min di dunia agar menduduki (sebagai pengganti) bagian apinya di akhirat”. (Hadits ini ditakhrijkan oleh Ibnu Majah)

[HQ No-22] Berkata Abu Umamah ra, bahwasanya Nabi saw bersabda: ”Allah telah berfirman:

Wahai Malaikat-ku. Pergilah kepada hamba-Ku, dan timpakan ke atasnya bala”

Maka para Malaikat pun menimpakan bala ke atasnya dan orang itu memuji Allah. Para Malaikat lalu kembali mengatakan, ”Wahai Tuhan kami! Kami telah menimpakan atasnya sebagaimana yang Engkau perintahkan.

Berfirman Tuhan: ”Kembali semula kepadanya, Aku ingin mendengar apa katanya”. (HR. Thabrani)

[HQ No-23] Berkata Anas ra, bahwasanya Nabi saw bersabda: ”Allah telah berfirman:

Jika Aku menimpakan suatu mushibah ke atas salah seorang hamba-Ku pada badannya, atau hartanya, atau anaknya, lalu dia menerima mushibah itu dengan penuh kesabaran, niscaya di hari kiamat Aku malu akan menegakkan baginya neraca timbangan atau membuka buku catatan amalnya”. (HR. Qudha’i) dan (Dailami, Hakim, Tirmidzi)

[HQ No-24] Berkata Abul Asy’ats Ash-Shan’aani ra, bahwasanya Nabi saw bersabda: “Allah telah berfirman:

Sekiranya Aku uji salah seorang hamba-Ku yang mu’min, lalu ia memuji-Ku atas apa yang telah Aku ujikan itu (niscaya Aku akan perintahkan kepada Malaikat-Ku agar) berilah pahala yang bersambungan baginya, sebagaimana pahala yang biasa kalian berikan”. (HR. Ahmad dan Thabrani)

[HQ No-25] Berkata Syaddad bin Aus ra bahwasanya Nabi saw bersabda: “Allah telah berfirman:

Sekiranya Aku uji salah seorang hamba-Ku yang mu’min, lalu ia memuji-Ku seraya bersabar atas (penderitaan) apa yang Aku mengujinya. Maka ia akan bangun dari tempat pembaringannya, bagaikan anak yang baru dilahirkan oleh ibunya, bersih dari dosa. Lantas Tuhan akan memerintahkan malaikat Pencatat Amal: Sesungguhnya Aku telah menahan hamba-Ku ini dan Aku telah mengetahuinya, maka kini catatkanlah baginya apa yang kamu selalu catatkan sebelum itu dari pahala-pahala amalannya”. (HR. Ahmad)

[HQ No-26] Berkata Ibnu Mas’ud ra bahwasanya Nabi saw telah bersabda: ”Allah telah berfirman:

Wahai dunia! Pahitkanlah kehidupan para kekasih-Ku, janganlah sekali-sekali engkau memaniskannya, kelak engkau akan memfitnahinya”. (HR. Qudha’i)

[HQ No-27] Berkata Abu Hurairah ra bahwasanya Nabi saw bersabda: “Allah telah berfirman:

Rahmat-Ku mendahului kemurkaan-Ku”. (HR. Muslim)

Berkata Ibnu Abbas ra bahwasanya Nabi saw bersabda: “Allah telah berfirman:

Sesungguhnya Akulah Allah! Yang tiada Tuhan melainkan Aku. Rahmat-Ku mendahului kemurkaan-Ku. Maka barangsiapa bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Allah dan bahwasanya Muhammad itu hamba-Nya dan rasul-Nya, maka baginya surga”. (HR. Dailami)

[HQ No-28] Berkata Abu Dzar ra bahwasanya Nabi saw bersabda: “Allah telah berfirman:

Satu kebajikan diganjar dengan sepuluh kali, atau lebih dari itu. Dan satu kejahatan tetap satu, ataupun Aku mengampunimu daripadanya. Andaikata seseorang itu menemui-Ku dengan dosa sepenuh bumi tetapi ia tidak menyekutukan Aku, niscaya Aku akan menemuinya dengan ampunan sepenuh bumi”. (HR. Muslim dan Abu Nu’aim)

[HQ No-29] Berkata Abu Darda ra bahwasanya Nabi saw bersabda: “Allah telah berfirman:

Allah telah mewahyukan kepada Musa: Wahai Musa! Cukuplah dengan sepotong roti keras untuk menutup laparmu, dan sehelai kain untuk menutup auratmu, dan bersabarlah di atas segala mushibah. Jika engkau didatangi dunia maka ucapkanlah ‘inna lillaahi wa inna ilaihi raaji’uun’, itulah balasan yang disegerakan di dunia. Dan jika engkau lihat dunia membelakangimu, sedang kemiskinan yang menghampirimu, maka ucapkanlah ‘marhaban bi syi’aari-sh-shalihiin’ (Selamat datang dengan syiar-syiar kaum shalihin)”. (HR. Dailami)

[HQ No-30] Berkata Ibnu Umar ra bahwasanya Nabi saw bersabda: “Allah telah berfirman:

Barangsiapa yang senantiasa sibuk berdzikir kepada-Ku sehingga tidak sempat untuk memohon karunia-Ku, niscaya akan Kuberikan kepadanya sebaik-baik apa yang pernah Kuberikan kepada orang-orang yang bermohon”. (HR. Bukhari)

[HQ No-31] Berkata Abu Hurairah ra, bahwasanya Nabi saw bersabda: “Allah telah berfirman:

Barangsiapa yang mengerjakan sesuatu amalan dengan menyekutukan selain Aku di dalam amalan itu, maka amalan itu bagi yang disekutukannya. Aku paling tidak perlu kepada sekutu-sekutu untuk dipersekutukan”. (HR. Ibnu Jarir)

[HQ No-32] Berkata Anas ra, bahwasanya Nabi saw bersabda: “Allah telah berfirman:

Barangsiapa yang tidak ridha dengan qadha-Ku dan qadar-Ku maka ambillah Rabb selain Aku”. (HR. Baihaqi)

Sedangkan dari Abu Hind ad-Daarimi ra, bahwasanya Nabi saw bersabda: “Allah telah berfirman:

Barangsiapa yang tidak ridha dengan qadha-Ku dan tidak bersabar atas bala-Ku, maka ambillah Rabb selain Aku”. (HR. Ibnu Hibban)

[HQ No-33] Berkata Abu Umamah ra, bahwasanya Nabi saw bersabda: “Allah telah berfirman:

Jika hamba-Ku suka menemui-Ku, Aku juga suka menemuinya. Dan jika dia benci menemui-Ku, Aku juga benci menemuinya”. (HR. Ibnu Hibban)

[HQ No-34] Berkata Al Hasan ra, bahwasanya Nabi saw telah bersabda: “Allah telah berfirman:

Tiadalah Aku menghimpunkan ke atas hamba-Ku dua ketakutan dan tiada juga Aku menghimpunkan baginya dua keamanan.

Jika dia merasa aman dari-Ku di dunia, akan Aku takutkan ia di hari Kiamat. Dan jika dia merasa takut kepada–Ku di dunia akan Aku amankan ia di hari Akhirat.

Dalam riwayat lain:

Jika dia merasa aman dari-Ku di dunia, akan Aku takutkan ia di hari Aku mengumpulkan sekalian hamba-hamba-Ku. Dan jika dia merasa takut kepada–Ku di dunia akan Aku amankan ia di hari Aku mengumpulkan hamba-hamba-Ku”. (HR. Ibnu al Mubarak dan Abu Nu’aim)

[HQ No-35] Berkata Abu Waqid ra, bahwasanya Nabi saw bersabda: “Allah telah berfirman:

Sesungguhnya Kami turunkan harta untuk orang-orang yang mendirikan shalat dan mengeluarkan zakat. Sekiranya anak Adam itu mempunyai satu lembah, niscaya ia ingin mempunyai dua. Sekiranya ia mempunyai dua, ia hendak pula mempunyai tiga. Dan tidak akan memenuhi perut anak Adam melainkan tanah saja. Kemudian Allah akan mengampuni siapa yang bertaubat”. (HR. Ahmad dan Thabrani)

[HQ No-36] Berkata Ali ra, bahwasanya Nabi saw bersabda: “Allah telah berfirman:

Aku sangat murka ke atas orang yang melakukan ke-zhaliman terhadap seorang yang tidak mempunyai pembela selain Aku”. (HR. Thabrani)

[HQ No-37] Berkata Anas ra, bahwasanya Nabi saw bersabda: “Allah telah berfirman:

Aku sesuai sangkaan hamba-Ku kepada-Ku, dan Aku senantiasa ada bersamanya ketika ia berdoa kepada-Ku”. (HR. Ahmad)

[HQ No-38] Berkata Mu’adz Ibn Jabal ra, bahwasanya Nabi saw bersada: “Allah telah berfirman:

Orang-orang yang berkasih-sayang karena Keagungan-Ku akan memperoleh mimbar-mimbar dari cahaya yang membuat para Nabi dan Syuhada iri kepada mereka”. (HR. At Tirmidzi)

[HQ No-39] Berkata Abu Hurairah ra, bahwasanya Nabi saw bersabda: “Allah telah berfirman:

Sesungguhnya hamba-Ku yang Mukmin tetap berada di dalam kedudukan yang baik, dia senantiasa memuji-muji-Ku, padahal Aku akan mencabut nyawanya dari jasadnya”. (HR. Ahmad)

[HQ No-40] Berkata Abu Hurairah ra, bahwasanya Nabi saw bersabda: “Allah telah berfirman:

Akulah yang ketiga bila ada dua orang yang bersarikat selama yang satu tidak mengkhianati temannya. Jika dia mengkhianatinya, keluarlah Aku dari antara keduanya”. (HR. Abu Daud dan Hakim)

[HQ No-41] Berkata Abu Hurairah ra, bahwasanya Nabi saw bersabda: “Allah telah berfirman:

Belanjakanlah (infaqkanlah) hartamu, niscaya Aku akan menambah perbelanjaan (infaq) kepadamu”. (HR. Ahmad)

(serupa dengan hadis tsb di atas)

Berkata Abu Hurairah ra, bahwasanya Nabi saw bersabda: “Allah telah berfirman:

Wahai anak Adam! Nafkahkanlah (infaqkanlah), niscaya Aku akan menambah nafkah (infaq) kepadamu. Sesungguhnya tangan kanan Allah penuh dengan kemurahan rizki, tidak pernah kekurangan sesuatupun di malam hari maupun di siangnya”.

(HR. Daruquthni)

[HQ No-42] Berkata Al Hasan ra, bahwasanya Nabi saw bersabda: “Allah telah berfirman:

Wahai anak Adam! Habiskanlah harta simpananmu pada jalan-Ku, dan tidak usah bimbang kebakaran atau ketenggelaman atau kecurian, nanti Aku akan berikan gantinya pada hari engkau sangat memerlukannya”. (HR. Baihaqi)

[HQ No-43] Berkata Ibnu Umar ra, bahwasanya Nabi saw bersabda: “Allah telah berfirman:

Wahai anak Adam! Dua hal yang bukan satu pun menjadi urusanmu. Aku telah menentukan bagimu sebahagian dari hartamu, ketika Aku mencabut nyawamu supaya Aku membersihkanmu dan mensucikanmu dengan harta itu. Dan shalat hamba-hamba-Ku atasmu setelah putus ajalmu”. (HR. Ibnu Majah)

[HQ No-44] Berkata Abu Umamah ra, bahwasanya Nabi saw bersabda: “Allah telah berfirman:

Wahai anak Adam! Jika engkau menafkahkan kelebihan rezeki, maka itu adalah lebih baik bagimu, dan jika engkau menahannya, maka itu adalah buruk bagimu, dan engkau tidak akan dicela karena mengambil kecukupanmu. Mulakanlah dengan bernafkah kepada orang-orang yang engkau tanggung. Dan (ketahuilah bahwa) tangan yang di atas (yang memberi) lebih mulia daripada tangan yang di bawah (yang menerima)”. (HR. Baihaqi)

[HQ No-45] Berkata Abu Hurairah ra, bahwasanya Nabi saw bersabda: “Allah telah berfirman:

Puasa itu adalah bagi-Ku, dan Akulah yang akan membalasnya”. (HR. Bazzar)

(serupa dengan hadits di atas) Berkata Jabir ra, bahwasanya Nabi saw bersabda: “Allah telah berfirman:

Puasa itu adalah benteng, yang akan melindungi seseorang hamba dari api neraka. Puasa itu adalah bagi-Ku, dan Akulah yang akan membalasnya sendiri”. (HR. Ahmad dan Baihaqi)

(serupa dengan hadits di atas) Berkata Basyir bin Al-Khashashiyah ra, bahwasanya Nabi saw bersabda: “Allah telah berfirman:

Puasa itu adalah benteng dari api neraka. Puasa itu juga bagi-Ku dan Aku akan membalasnya sendiri. Dia telah meninggalkan syahwatnya, makannya dan minumnya karena Aku. Sesungguhnya bau mulut orang berpuasa itu adalah lebih harum disisi Allah daripada harum kesturi”. (HR. Baghawi)

[HQ No-46] Berkata Ibnu Abbas ra, bahwasanya Nabi saw bersabda: “Allah telah berfirman:

Bismillaahi-r-Rahmaani-r-Rahiim. Sesungguhnya barangsiapa yang berserah-diri kepada qadha-Ku, ridha dengan hukum-Ku dan bersabar atas bala-Ku, niscaya akan Aku bangkitkan di hari Kiamat bersama para Shiddiqiin”. (HR. Dailami)

[HQ No-47] Berkata Utsman bin Affan ra, bahwasanya Nabi saw bersabda: “Allah telah berfirman:

Apabila hamba-Ku telah mencapai usia empat puluh tahun, Aku akan jauhkan dia dari tiga macam bencana, yaitu: gila, kusta dan sopak. Dan apabila ia mencapai usia lima puluh tahun, Aku akan menghisabnya dengan hisab yang ringan. Dan apabila dia mencapai usia enam puluh tahun, Aku akan mendorongnya agar suka bertaubat. Dan apabila dia mencapai usia tujuh puluh tahun, Aku jadikannya dicintai oleh para Malaikat. Dan apabila ia mencapai usia delapan puluh tahun Aku akan catatkan kebajikannya semata, dan Aku akan tutup mata terhadap kesalahan-kesalahannya. Dan apabila ia mencapai usia sembilan puluh tahun, akan berkatalah para Malaikat: Orang ini sebagai tawanan Allah di bumi-Nya, maka diampunkanlah segala dosa-dosanya yang terdahulu dan terkemudian, dan dibenarkannya mensyafaatkan. Dan apabila dia mencapai usia lanjut, Allah mencatatkan baginya semua pahala amalan yang pernah dia lakukan di waktu sehat dahulu, dan kalau dia melakukan kesalahan, tiadalah dicatatkan atasnya lagi”. (HR. Tirmidzi)

[HQ No-48] Berkata Ali ra, bahwasanya Nabi saw bersabda: “Allah telah berfirman:

Kemuliaan itu adalah pakaian-Ku dan Kebesaran adalah selendang-Ku maka barangsiapa yang mencoba menandingi-Ku dalam hal itu niscaya Aku meng-azabnya”

(HR. Muslim)

(serupa dengan hadits di atas) Berkata Abu Hurairah ra, bahwasanya Nabi saw bersabda: “Allah telah berfirman: Kemuliaan itu adalah pakaian-Ku dan Kebesaran adalah selendang-Ku maka barangsiapa yang mencoba menandingi-Ku dalam hal itu niscaya Aku membinasakannya”. (HR. Hakim)

(serupa dengan hadits di atas) Berkata Abu Hurairah ra, bahwasanya Nabi saw bersabda: “Allah telah berfirman:

Kebesaran adalah selendang-Ku dan Keagungan itu pakaian-Ku maka barangsiapa yang mencoba menandingi-Ku pada salah satu dari keduanya niscaya Aku akan melontarkannya ke dalam api neraka”. (HR. Ahmad)

[HQ No-49] Berkata Ibnu Abas ra, bahwasanya Nabi saw bersabda: “Allah telah berfirman:

Wahai Adam! sesungguhnya Aku telah menawarkan amanah itu kepada langit dan bumi, namun kesemuanya tidak sanggup menanggungnya. Apakah engkau sanggup menanggungnya dengan segala resikonya?

Bertanya Adam: Dan apa yang aku dapat kiranya aku sanggup menanggungnya?

Allah berfirman: Kiranya engkau sanggup menanggungnya dengan baik, niscaya engkau akan diberi pahala, dan kiranya engkau menyia-nyiakannya, niscaya engkau akan disiksa. Berkata Adam: Aku sanggup menanggungnya dengan segala resikonya.

Maka tiadalah lama ia berada di surga melainkan sekadar antara shalat yang pertama dan shalat Ashar, maka diapun telah dikeluarkan syaithan dari surga itu”. (HR. Abus-Syaikh)

[HQ No-50] Berkata Abu Hurairah ra, bahwasanya Nabi saw bersabda: “Allah telah berfirman:

Hamba-Ku yang Mukmin adalah lebih Kucintai daripada setengah para Malaikat-Ku”. (HR. Thabrani)

[HQ No-51] Berkata Abu Hurairah ra, bahwasanya Nabi saw bersabda: “Allah telah berfirman:

Wahai anak Adam! Ingatlah kepada Aku sebentar selepas Subuh, dan sebentar selepas Ashar, niscaya Aku akan mencukupimu antara kedua masa itu”. (HR. Muslim dan Abu Nu’aim)

[HQ No-52] Berkata Abu Hurairah ra, bahwasanya Nabi saw bersabda: “Rabb kami Yang Maha Suci dan Maha Tinggi setiap malam turun ke langit dunia ketika tinggal sepertiga malam terakhir. Dia Ta’ala berfirman:

Barangsiapa memohon kepada-Ku, maka Aku perkenankan. Barangsiapa yang mohon kepada-Ku, maka Aku beri dan barangsiapa mohon ampun kepada-Ku, maka Aku ampuni”. (Ditakhrijkan oleh Al Bukhari, Muslim)

[HQ N0-53] Berkata Abu Hurairah ra, bahwasanya Nabi saw bersabda: “Apabila Allah mencintai seorang hamba, maka Dia Ta’ala memanggil Jibril as seraya berfirman:

Sesungguhnya Aku mencintai si Fulan maka cintailah dia”.

Beliau saw kemudian bersabda: “Maka Jibril as pun mencintainya. Kemudian Jibril memanggil penghuni langit: ‘Sesungguhnya Allah mencintai Fulan, maka cintailah ia’. Maka seluruh penghuni langit mencintainya. Kemudian di bumi ia diterima.

Apabila Allah membenci seorang hamba, maka Dia Ta’ala memanggil Jibril as seraya berfirman,

‘Sesungguhnya Aku membenci si Fulan, maka bencilah ia’.

Lalu ia dibenci oleh Jibril as. Kemudian Jibril as memanggil penghuni langit, ‘Sesungguhnya Allah membenci Fulan maka bencilah kamu sekalian terhadapnya’.”

Kemudian Beliau saw bersabda, “Kemudian ia di bumi dibenci oleh orang-orang”.

(Ditakhrijkan oleh Al Bukhari, Muslim)

[HQ No-54] Berkata Ali ra, bahwasanya Nabi saw bersabda: “Allah telah berfirman:

Sesungguhnya Akulah Allah, tiada Tuhan yang selain Aku. Barangsiapa bertauhid kepada-Ku niscaya masuklah ia ke dalam benteng-Ku. Dan barangsiapa masuk benteng-Ku niscaya terselamatlah dia dari siksa-Ku”. (HR. Syirazi)

[HQ No-55] Berkata Zaid bin Al-Arqam ra, bahwasanya Nabi saw bersabda: “Allah telah berfirman:

Aku telah memberi keringanan kepada hamba-hamba-Ku dengan tiga cara: yaitu Aku telah mengerahkan binatang ke ladang gandum dan sekoi (jawawut), jika tidak karena itu niscaya manusia akan menimbunnya. Dan rusaknya tubuh sesudah mati, jika tidak karena itu niscaya seorang kekasih tidak akan mengubur kekasihnya. Dan Aku melenyapkan dukacita dari orang yang berdukacita, jika tidak karena itu niscaya dia tidak akan bergembira selamanya”. (HR. Ibnu Syakir)

[HQ N0-56] Berkata Anas ra, bahwasanya Nabi saw bersabda: “Allah telah berfirman:

Tiga perkara, yang barangsiapa tetap memeliharanya dengan baik, menjadilah dia kekasih-Ku dan barangsiapa mengabaikannya pula, menjadilah dia musuh-Ku, ialah Shalat, Puasa dan mandi Junub”. (HR. Baihaqi)

[HQ No-57] Berkata Anas ra, bahwasanya Nabi saw bersabda: “Allah telah berfirman:

Aku telah mencipta tiga ratus beberapa belas budipekerti, barangsiapa mengamalkan satu daripadanya dengan bersyahadat bahwa tiada Tuhan melainkan Allah niscaya masuklah dia ke dalam surga”. (HR. Thabrani)

[HQ No-58] Berkata Abu Hurairah ra, bahwasanya Nabi saw bersabda: “Allah telah berfirman:

Tanda pengenalan hamba-hamba-Ku di hatinya terhadap-Ku ialah dengan menyangka baik terhadap qadar-Ku, tiadalah dikeluh-kesahkannya hukum-hukum-Ku, tiadalah dirasakannya lambat karunia-Ku dan senantiasa malu berbuat maksiat”. (HR. Dailami)

[HQ No-59] Berkata Abu Hurairah ra, bahwasanya Nabi saw bersabda: “Allah telah berfirman:

Sekiranya hamba-hamba-Ku mentaati-Ku, niscaya Aku turunkan hujan ke atas mereka di waktu malam dan Aku terbitkan matahari pula di waktu siang dan tidak Aku perdengarkan kepada mereka suara guruh”. (HR. Ahmad)

[HQ No-60] Berkata Ibnu Abas ra, bahwasanya Nabi saw bersabda: “Allah telah berfirman:

Tiada seorang hamba pun yang berselimut dengan selimut yang lebih utama di sisi-Ku daripada menyederhanakan makan”. (HR. Dailami)

[HQ No-61] Berkata Kulaib Al-Juhani ra, bahwasanya Nabi saw bersabda: “Allah telah berfirman:

Kalaulah tidak karena berdosa lebih baik bagi hamba-Ku yang Mukmin daripada ber-“ujub” (bangga diri) niscaya Aku tidak akan membiarkan antara hamba-Ku yang mukmin dengan dosa itu”. (HR. Abus-Syaikh)

[HQ No-62] Berkata Ibnu Abbas ra, bahwasanya Nabi saw bersabda: “Allah telah berfirman:

Tiada seorang hamba-Ku yang Mukmin bertaqarrub kepada-Ku melainkan dia berzuhud di dunia dan tiada dia menyembahkan ibadat kepada-Ku melainkan dia menunaikan segala kefardhuan yang Aku wajibkan ke atasnya”. (HR. Qudha’i)

[HQ No-63] Berkata Ibnu Umar ra, bahwasanya Nabi saw bersabda: “Allah telah berfirman:

Sesungguhnya Aku telah mencipta manusia yang lidahnya lebih manis dari madu, manakala hatinya lebih pahit dari jadam. Aku bersumpah demi Dzat-Ku, akan Kubukakan peluang untuk memfitnahi mereka, sehingga menjadikan orang bijaksana terharu. Apakah dengan Aku mereka coba mengelirukan? Ataupun terhadap Aku mereka memberanikan diri?”. (HR. Tirmidzi)

[HQ No-64] Berkata Abu Hurairah ra, bahwasanya Nabi saw bersabda: “Allah telah berfirman:

Tiga orang yang Aku menjadi musuhnya di Hari Kiamat. Seorang yang membuat perjanjian atas-nama-Ku lalu dia memungkirinya. Seorang lagi menjual orang merdeka (yang bukan budak) lalu dia memakan harganya. Dan seorang lagi mempekerjakan orang lain lalu dia tidak membayar gajinya”. (HR. Ahmad dan Bukhari)

[HQ No-65] Berkata Abu Hurairah ra, bahwasanya Nabi saw bersabda: “Allah telah berfirman:

Siapa yang memusuhi Wali-Ku maka Aku mengisyaratkan perang terhadapnya”. (HR. Bukhari)

[HQ No-66] Berkata Anas ra, bahwasanya Nabi saw bersabda: “Berkata Bani Israil kepada Musa as, ‘Adakah Rabbmu shalat?’ Menjawab Musa as, ‘Bertaqwalah kepada Allah duhai Bani Israil!’

Berfirman Allah Ta’ala, ‘Wahai Musa! Apakah yang dikatakan kaummu kepadamu? Berkata Musa, “Ya Rabbku! Tentulah Engkau sudah tahu. Mereka bertanya, Adakah Rabbmu shalat?’

Berfirman Allah Ta’ala, ‘Beritahukanlah kepada mereka bahwasanya shalat-Ku atas hamba-hamba-Ku ialah bahwa rahmat-ku akan mendahului kemurkaan-Ku. Kalaulah tidak karena itu, niscaya telah Kubinasakan mereka semua’.” (HR. Ibnu Sakir)

[HQ No-67] Berkata Abu Hurairah ra, bahwasanya Nabi saw bersabda: “Berkata para Malaikat:

‘Wahai Rabb kami! Itu seorang hamba-Mu yang akan membuat dosa (sedang Tuhan tentu lebih mengetahui dengan apa yang hendak dilakukan sang hamba itu). Berfirman Allah Ta’ala:

Perhatikanlah dia! Jika dia melakukannya maka catatkan satu dosa seumpamanya. Jika dia membatalkannya maka catatkanlah baginya satu kebaikan sebab dia telah meninggalkannya karena Aku”. (HR. Ahmad dan Muslim)

[HQ No-68] Berkata Anas ra, bahwasanya Nabi saw bersabda: “Berteriaklah suatu suara dari tengah-tengah Arasy di hari Kiamat: ‘Wahai umat Muhammad! Sesungguhnya Allah Ta’ala telah berfirman:

Segala yang Aku berhak atas kamu, maka telah Aku berikannya kepada kamu. Kini tinggallah kesalahan-kesalahan kecil antara sesama kamu, maka bermaaf-maaflah sesama kamu sendiri kemudian masuklah ke dalam surga dengan rahmat-ku’.” (HR. Ibrahim Al-Muqriy)

[HQ No-69] Dari Abu Hurairah ra, bahwasanya Nabi saw bersabda: “Ketika Allah menciptakan surga dan neraka, Ia mengutus Jibril ke surga. Ia berfirman:

‘Lihatlah ke dalamnya segala yang telah Aku persiapkan untuk penghuninya di sana’. Maka Jibril pun datang ke sana, melihatnya dan segala yang telah disiapkan Allah bagi penghuninya, lalu kembali menghadap Allah serta bersembah: ‘Dengan segala Keagungan-Mu, tidak seorangpun yang mendengar tentangnya yang tidak akan memasukinya’. Maka Allah pun memerintahkan agar surga ditutup dengan hal-hal yang membuat enggan. Lalu berfirman: ‘Kembalilah ke sana, lihatlah dia dan segala yang telah Aku siapkan bagi penghuninya di sana.’ Maka Jibril pun kembali kepada Allah dan bersembah: ‘Demi segala Keagungan-Mu, aku khawatir tidak seorang pun akan memasukinya’.

Kemudian Allah berfirman: ‘Pergilah ke neraka, lihatlah dia dan segala yang telah Aku siapkan untuk penghuninya di sana’. Dan ternyata, neraka itu menerkam sebagian atas yang sebagian. Maka ia kembali kepada-Nya dan bersembah: ‘Demi segala Keagungan-Mu, tak seorang pun yang mendengar tentangnya yang kemudian memasukinya’. Maka Alah pun memerintahkan agar neraka disamarkan dengan segala syahwat. Lalu berfirman: ‘Kembalilah kesana, lihatlah dan segala yang telah Aku siapkan untuk penghuninya di sana’.”

Sabda Nabi saw: “Maka kembalilah Jibril kepada Allah, dan bersembah: ‘Demi segala Keagungan-Mu, aku khawatir tak seorang pun dapat luput daripadanya dan pasti memasukinya’.” (HR. Tirmidzi, Abu Dawud, Nasa’i, Ibn Hanbal)

[HQ No-70] Dari Asma’ binti Abu Bakar ra, ia berkata, Nabi saw bersabda: “Sesungguhnya Aku di telaga, sehingga Aku melihat orang dari kalanganmu yang datang kepadaku dan akan diambil orang-orang dari sisiku”. Kemudian aku berkata: “Wahai Tuhan, itu dari golonganku dan dari ummatku”. Lalu dikatakan: “Apakah kamu mengetahui sesuatu yang telah diperbuat mereka sesudahmu? Demi Allah, mereka terus menerus kembali ke tumit mereka”. Dan Ibnu Abi Mulaikah berkata: “Wahai Allah, sesungguhnya kami berlindung kepada Mu agar kami tidak kembali ke tumit kami, atau terfitnah dalam agama kami”. (Hadits ditakhrij oleh Bukhari)

[HQ No-71] Dari Anas bin Malik ra, ia berkata: Pada suatu hari di hadapan kami (ia maksudkan Nabi Muhammad saw) ketika beliau tidur sejenak kemudian beliau mengangkat kepala seraya tersenyum, lalu kami berkata kepada beliau: “Apakah yang menjadikan engkau tersenyum wahai Rasulullah?” Beliau bersabda: “Tadi telah turun kepadaku sebuah surat yaitu: “Dengan Nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang, Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu ni’mat yang banyak. Maka shalatlah karena Tuhanmu dan sembelihlah binatang qurban. Sesungguhnya orang-orang yang membencimu dialah orang-orang yang terputus”. Kemudian Beliau bersabda: “Tahukah kamu, apakah Kautsar (ni’mat yang banyak) itu?”. Kami menjawab: “Allah dan Rasulnya lebih mengetahui”. Beliau bersabda: “Kautsar adalah sungai dan bengawan Tuhanku di surga. Tempatnya (tempat minumnya) lebih banyak dari pada jumlah bintang. Bengawan itu didatangi umatku, lalu di antara mereka ada yang ditarik, maka aku berkata: “Wahai Tuhanku, sesungguhnya dia adalah umatku”. Dia berfirman: “Sesungguhnya kamu tidak mengetahui apa yang terjadi sesudahmu”. (Hadits ditakhrij oleh An Nasa’i)

[HQ No-72] Dari Abu Hurairah ra, dari Rasulullah saw, beliau bersabda: “Sesuatu yang pertama kali diperhitungkan pada hamba adalah shalatnya, jika ia menyempurnakannya. Jika tidak (sempurna) maka Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar berfirman: “Lihatlah apakah hambaKu mempunyai (shalat) sunat?” Jika kedapatan padanya (shalat) sunat, maka Allah berfirman: “Sempurnakanlah fardhu itu dengannya”. (Hadits ditakhrij oleh Ibnu Majah)

[HQ No-73] Dari Abu Hurairah ra, dari Nabi saw, beliau bersabda: “Barangsiapa yang melakukan shalat dengan tidak membaca Ummul Qur’an (Induk Qur’an) maka shalat itu kurang” tiga kali, yaitu tidak sempurna. Ditanyakan kepada Abu Hurairah: “Sesungguhnya kami di belakang imam (menjadi ma’mum)”. Ia berkata: “Bacalah dalam hatimu, karena saya mendengar Nabi saw bersabda: Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar berfirman: “Aku membagi shalat antara Aku dan hambaKu separuh-separuh, dan bagi hambaKu apa yang dimintanya. Apabila hamba membaca: Alhamdulillahi rabbil ‘alamin (Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam), maka Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar berfirman: “HambaKu memuji Aku”. Apabila ia membaca Arrahmanirrahim (Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang), maka Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar berfirman: Hamba Ku menyanjung Aku. Apabila ia membaca: Maliki yaumiddin. (Yang Memiliki hari Pembalasan), maka Allah berfirman: “HambaKu memuliakan Aku”, dan sekali waktu Dia berfirman: “HambaKu menyerah kepadaKu”. Apabila ia membaca: Iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’in (Hanya kepadaMu kami menyembah dan hanya kepadaMu kami mohon pertolongan), Allah berfirman: “Ini antara Aku dan hambaKu, dan bagi hambaKu apa yang dimintanya”. Apabila ia membaca: Ihdinashshirathal mustaqim. Shirathal ladzina an’amta alaihim ghairil maghdhubi’alaihim wa ladhdhallin (Tunjukilah kami jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang Engkau beri petunjuk atas mereka bukan (jalan) orang-orang yang dimurkai atas mereka dan bukan (jalan) orang-orang yang sesat). Maka Allah berfirman: “Ini untuk hambaKu dan bagi hambaKu apa yang dimintanya”. (Hadits ditakhrij oleh Muslim)

wallahu alam bish sawab

wassalammu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar