klik untuk melihat video



putar video Kisah Nabi Sulaiman


Senin, 06 Juni 2016

Peringatan-peringatan Ilahi Dalam Hadits Qudsi (Imam Al-Ghazali)


Bismillaahir Rahmaanir Rahiim.
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh...


Peringatan-peringatan Ilahi Dalam Hadits Qudsi (Imam Al-Ghazali)


PERINGATAN PERTAMA

Allah berfirman:

“Wahai manusia! Aku heran pada orang yang yakin akan kematian, tapi ia hidup bersuka-ria. Aku heran pada orang yang yakin akan pertanggung jawaban segala amal perbuatan di akhirat, tapi ia asyik mengumpulkan harta benda. Aku heran pada orang yang yakin akan kubur, tapi ia tertawa terbahak-bahak. Aku heran pada orang yang yakin akan adanya alam akhirat, tapi ia menjalani kehidupan dengan bersantai-santai. Aku heran pada orang yang yakin akan kehancuran dunia, tapi ia menggandrunginya.

Aku heran pada intelektual, yang bodoh dalam soal moral. Aku heran pada orang yang bersuci dengan air, sementara hatinya masih tetap kotor. Aku heran pada orang yang sibuk mencari cacat dan aib orang lain, sementara ia tak sadar sama sekali terhadap cacat yang ada pada dirinya sendiri.

Aku heran pada orang yang yakin bahwa Allah senantiasa mengawasi segala perilakunya, tapi ia berbuat durjana. Aku heran pada orang yang sadar akan kematiannya, kemudian akan tinggal dalam kubur seorang diri, lalu dimintai pertanggungjawaban seluruh amal perbuatannya, tapi berharap belas kasih dari orang lain.

Sungguh tiada Tuhan kecuali Aku dan Muhammad adalah hamba dan utusan-Ku”

PERINGATAN KEDUA

Allah berfirman:

“Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Aku. Tiada sekutu bagi-Ku. Dan Muhammad adalah hamba dan utusan-Ku.

Barangsiapa tidak mau menerima suratan nasib yang telah Aku putuskan, tidak bersabar atas segala cobaan yang Aku berikan, tidak mau berterimakasih atas segala ni’mat yang Aku curahkan, dan tidak mau menerima apa adanya atas segala yang Aku berikan, maka sembahlah Tuhan selain Aku.

Barangsiapa yang susah karena urusan dunia, sama saja ia marah kepada-Ku. Barangsiapa mengadukan musibah yang menimpa dirinya (pada orang lain), ia sungguh-sungguh berkeluh-kesah pada-Ku. Barangsiapa menghadap pada orang kaya dengan menundukan diri karena kekayaannya, maka lenyaplah dua pertiga agamanya. Barangsiapa menampar mukanya atas kematian seseorang, maka ia sama saja dengan mengambil sebuah tombak untuk memerangi Aku. Barangsiapa memecah kayu diatas kubur, maka ia sama saja dengan merobohkan pintu Ka’bah-Ku. Barangsiapa tidak peduli terhadap cara mendapatkan makanan, berarti ia tidak memperdulikan dari pintu mana Allah akan memasukannya kedalam neraka jahanam. Barangsiapa tidak bertambah tingkat penghayatan agamanya, sungguh ia dalam keadaan selalu berkurang.

Barangsiapa yang terus menerus dalam keadaan berkurang, kematian adalah jauh lebih baik baginya. Barangsiapa mengamalkan ilmu yang ia ketahui, maka Allah akan menganugerahkan ilmu yang belum ia ketahui. Barangsiapa yang angan-angannya membumbung tinggi, maka amal perbuatannya akan keruh”

PERINGATAN KETIGA

Allah berfirman:

“Wahai manusia! Terimalah anugerah yang Kuberikan dengan lapang dada, maka engkau tidak akan berharap pada pemberian orang lain. Tinggalkanlah rasa dengki, maka engkau akan terhindar dari kegelisahan hidup. Hindari perbuatan haram, maka engkau aman dari kerancuan dalam beragama.

Barangsiapa mampu menjaga diri dari membicarakan kejelekan orang lain, maka kecintaan-Ku akan Kuanugerahkan kepadanya. Barangsiapa mengisolasikan diri dari kerumunan orang, maka ia akan terhindar dari pengaruh jeleknya. Barangsiapa mampu membatasi diri dari berbicara yang tidak ada gunanya, itu menandakan kematangan akalnya. Barangsiapa menerima dengan lapang dada atas pemberian Allah yang sedikit, maka ia penuh percaya kepada Allah.

Wahai manusia! Jika engkau tidak melaksanakan ilmu yang telah engkau ketahui, maka bagaimana mungkin engkau akan dapat mencari ilmu yang belum engkau ketahui. Wahai manusia! Bekerjalah di dunia seakan engkau tidak akan mati esok. Kumpulkanlah harta seolah engkau akan hidup kekal di dunia.

Wahai dunia! Jangan kau beri orang yang memburu dirimu. Carilah orang yang menghindar darimu. Jadilah kamu laksana manisan bagi mata orang yang memandangmu”

PERINGATAN KEEMPAT

Allah berfirman:

“Wahai manusia! Barangsiapa berduka karena persoalan dunia, maka ia hanya akan kian jauh dari Allah, kian nestapa di dunia dan semakin menderita di akhirat. Allah akan menjadikan hati orang tersebut dirundung duka selamanya, kebingungan yang tak berakhir, kepapaan yang berlarut-larut dan angan-angan yang selalu mengusik ketenangan hidupnya.

Wahai manusia! Hari demi hari usiamu kian berkurang, sementara engkau tidak pernah menyadarinya. Setiap hari Aku datangkan rezeki kepadamu, sementara engkau tak pernah memuji-Ku. Dengan pemberian yang sedikit engkau tidak pernah mau lapang dada. Dengan pemberian yang banyak, engkau tidak juga pernah merasa kenyang.

Wahai manusia! Setiap hari Aku mendatangkan rezeki untukmu, sementara setiap malam malaikat datang kepada-Ku dengan membawa catatan perbuatan jelekmu. Engkau makan dengan lahap rezeki-Ku, namun engkau tak segan-segan pula berbuat durjana kepada-Ku. Aku kabulkan jika engkau memohon kepada-Ku. Kebaikan-Ku tak putus-putus mengalir untukmu. Namun sebaliknya, catatan kejelekanmu sampai kepada-Ku tiada henti.

Akulah pelindung terbaik untukmu. Sedangkan engkau hamba terjelek bagi-Ku. Kau raup segala apa yang Kuberikan untukmu. Kututupi kejelekan demi kejelekan yang kau perbuat secara terang-terangan. Aku sungguh sangat malu kepadamu, sementara engkau sedikitpun tak pernah merasa malu kepada-Ku. Engkau melupakan diri-Ku dan mengingat yang lain. Kepada manusia engkau merasa takut, sedangkan kepada-Ku engkau merasa aman-aman saja. Pada manusia engkau takut dimarahi, tetapi pada murka-Ku engkau tak peduli”

PERINGATAN KELIMA

Allah berfirman:

“Wahai manusia! Jangan engkau menjadi orang yang terlambat dalam bertobat, membumbung angan-angan dan mengharap kenikmatan hidup di akhirat tanpa amal. Berkata seperti ahli ibadah, beramal seperti orang munafik. Jika diberi karunia tidak pernah mau menerima apa adanya. Juka tidak diberi tidak mau bersabar. Mengajak berbuat baik pada orang lain tapi ia sendiri mengabaikannya. Mencegah orang lain agar tidak berbuat nista, sementara ia sendiri melakukannya. Mencintai orang yang suka berbuat baik, namun ia sendiri tidak termasuk didalamnya. Membenci orang yang bersikap hipokrit, padahal ia termasuk didalamnya. Mengatakan sesuatu yang tidak ia perbuat dan melakukan apa yang ia cegah. Menuntut orang lain memenuhi janji, namun ia sendiri mengkhianatinya.

Wahai manusia! Dalam setiap pergantian hari, sesungguhnya bumi selalu berkata kepadamu. Wahai manusia! Engkau berjalan diatas punggungku. Kemudian jenazahmu ditaruh di dalam perutku. Engkau makan sessuka hatimu diatas punggungku dan setelah itu ulat-ulat memakan bangkaimu didalam perutku.

Wahai manusia! Sungguh aku ini adalah sarang binatang buas, rumah saling menuntut, rumah tempat tinggal bersama, rumah kegelapan, sarang ular dan kalajengking. Maka hendaknya engkau membangun diriku, bukan justru memporak-porandakan diriku”

PERINGATAN KEENAM

Allah berfirman:

“Wahai manusia! Aku tidak menciptakanmu karena Aku menginginkan agar yang sedikit menjadi banyak karenamu, tidak karena Aku ingin menjadikan luluhnya binatang buas karenamu, tidak karena Aku ingin meminta pertolonganmu dalam urusan yang Aku tak mampu, tidak karena Aku ingin menarik keuntungan bagi-Ku atau pula untuk menolak yang membahayakan bagi diri-Ku. Aku menciptakanmu, agar tiada henti menyembah-Ku, bersyukur sebanyak mungkin dan menyucikan-Ku pagi dan sore.

Wahai manusia! Andai manusia yang pertama dan yang paling akhir diantara kalian, seluruh jin dan manusia, baik tua maupun muda, baik yang merdeka maupun hamba berkumpul semua tunduk dan patuh kepada-Ku, setitik tepung pun tidak akan menambah kebesaran singgasana kekuasaan-Ku.

Barangsiapa berjihad dijalan Allah, sesungguhnya ia berjuang untuk kebaikan dirinya sendiri. Sesungguhnya Allah tidak butuh sama sekali terhadap alam semesta.

Wahai manusia! Sebagaimana engkau menyakiti, engkau akan disakiti. Sebagaimana engkau berbuat, engkau akan diperlakukan”

PERINGATAN KETUJUH

Allah berfirman:

“Wahai manusia! Wahai budak-budak uang! Aku menjadikan uang agar engkau dapat menikmati rejeki-Ku, mengenakan pakaian-Ku dan agar kalian selalu membaca tasbih serta mensucikan diri-Ku. Tetapi ternyata kalian semua mengambil kitab suci-Ku, lalu engkau taruh dibelakangmu dan engkau mengambil uang lalu engkau tempatkan diatas kepalamu.

Kau agung-agungkan rumahmu dan kau remehkan rumah-Ku. Sungguh engkau bukanlah manusia-manusia pilihan, bukan orang-orang yang merdeka. Tapi engkau adalah budak dunia. Sekumpulan manusia semacam dirimu laksana sebuah kuburan yang dibangun dengan tembok. Sepintas, jika dilihat dari luar, nampak cantik molek, tapi didalamnya jelek. Begitu pula dengan sikapmu, sepintas kalian berbuat bajik, simpatik dan penuh kasih pada orang lain dengan mulutmu yang manis dan perbuatanmu yang indah memikat. Namun itu pula engkau sesungguhnya hatimu keras dan kasar serta budi pekertimu yang nista.

Wahai manusia! Bersihkan perbuatanmu dari noda, lalu mintalah kepada-Ku! Sungguh Aku akan memberi kepadamu lebih banyak lagi dari apa yang diminta oleh para peminta”.

PERINGATAN KEDELAPAN

Allah berfirman:

“Wahai manusia! Aku menciptakan kamu sekalian tidaklah main-main. Tidak pula tanpa tujuan. Sungguh Aku bukanlah pelupa. Aku sesungguhnya mengetahui gerak-gerikmu. Engkau tidaklah akan memperoleh karunia-Ku kecuali dengan sabar atas segala apa yang tidak engkau sukai dalam mencari keridhoan-Ku. Bagi kamu, sabar dalam patuh dan tunduk kepada-Ku lebih ringan daripada sabar dalam durhaka. Meninggalkan dosa jauh lebih ringan bagimu daripada pembebasan-Ku kepadamu dari panas api neraka. Siksa dunia lebih ringan bagimu dibanding daripada siksa di akhirat.

Wahai manusia! Kamu sekalian adalah orang yang sesat, kecuali yang Aku beri petunjuk Kamu sekalian adalah orang yang melakukan perbuatan jelek, kecuali yang Aku lindungi. Mintalah ampun kepada-Ku, maka Aku akan mengasihimu. Janganlah kalian mengungkap rahasia kejelekanmu dihadapan Dzat yang Maha Mengetahuai segala rahasia.”

PERINGATAN KESEMBILAN

Allah berfirman:

“Wahai manusia! Janganlah kamu mengutuk para mahluk, karena kutukanmu justru akan mencelakakan dirimu sendiri. Wahai manusia! Langit tegak berdiri di angkasa hanya cukup dengan satu nama diantara nama-nama-Ku tanpa tiang penyangga. Sementara hatimu tidak pernah bisa tegak lurus dengan seribu nasihat dari kitab-Ku.

Wahai manusia! Sebagaimana sebongkah batu yang tidak bisa luluh di dalam air, suatu nasihat tidak berpengaruh sama sekali pada hati yang keras. Wahai manusia! Bagaimana engkau bisa menyatakan diri sebagai hamba Alloh, sementara kamu berbuat durjana. Bagaimana engkau bisa yakin akan kematian, sementara engkau membencinya. Dengan mulutmu engkau mengatakan sesuatu yang tidak engkau ketahui, engkau menganggapnya enteng, padahal di sisi Allah amatlah besar”.

PERINGATAN KESEPULUH

Allah berfirman:

“Wahai manusia! Telah datang kepadamu peringatan dari Tuhanmu dan obat bagi hati. Lalu mengapa kamu tidak sudi berbuat baik, kecuali kepada orang yang berbuat baik kepadamu, tidak mau menyambung tali silaturahim, kecuali kepada orang yang mengunjungimu, tidak mau bercakap-cakap kecuali kepada orang yang mau bicara kepadamu, tidak mau memberi makan selain pada orang yang memberi makan kepadamu dan tidak mau menghormat selain pada orang yang menghormatimu.

Tidak ada keutamaan bagi seseorang yang merasa lebih utama daripada orang lain. Seorang Mukmin adalah orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, yang tetap berbuat baik terhadap orang yang melakukan keburukan kepadanya, menyambung tali silaturahim, mengampuni orang yang berbuat salah kepadanya, memenuhi janji pada orang yang mengkhianatinya, tetap mau bicara dengan orang yang tidak mau akur pada dirinya, tetap menghormati orang yang merendahkanya.

Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui pada semua perbuatanmu!”

PERINGATAN KE SEBELAS

Allah berfirman:

Wahai manusia! Dunia ini sesungguhnya adalah tempat bagi orang yang tuna wisma dan harta bagi orang yang papa. Tempat berkumpulnya orang yang tidak waras. Karena dunia, orang-orang yang tidak mengerti bersuka-ria. Pada dunia, orang-orang yang tidak berserah diri pada Tuhan memburu. Pada kesenangan hidup, orang-orang yang tidak mengenal dunia berlomba-lomba.

Maka barangsiapa yang mendambakan kenikmatan yang semu dan hidup sementara, sesungguhnya ia telah berbuat aniaya pada dirinya dan durhaka pada Tuhannya. Ia melupakan kehidupan akhirat dan terpedaya oleh kemilau dunia. Ia sesungguhnya menghendaki dosa yang nampak dan yang tidak nampak. Sesungguhnya orang-orang yang berbuat dosa akan dibalas sesuai dengan perbuatan yang mereka lakukan.

Wahai manusia! Berdaganglah engkau kepada-Ku. Tapi rendahkanlah dalam memungut laba, karena disisi-Ku ada imbalan yang tak mungkin dilihat mata, yang tak mungkin didengar telinga dan tak mungkin tergambar dalam benak seorang hamba.

Kekayaan-Ku tak akan pernah habis dan tak akan pernah berkurang. Aku adalah Sang Maha Pemberi lagi Maha Pemurah”

PERINGATAN KE DUA BELAS

Allah berfirman:

Wahai manusia! Ingatlah pada nikmat-Ku yang Ku berikan padamu. Penuhilah perjanjian yang kau ikat dengan-Ku, Aku akan memenuhi janji yang Ku ikat denganmu. Hanya kepada-Ku engkau kembali.

Sebagaimana tidak mungkin engkau dapat menemukan arah jalan tanpa petunjuk, maka demikian pula engkau tidak akan menemukan jalan ke surga kecuali dengan amal perbuatan. Sebagaimana harta yang tidak mungkin terkumpul tanpa jerih payah, demikian pula engkau tidak akan masuk surga tanpa SABAR dalam menghamba kepada-Ku. Maka mendekatlah kepada Allah dengan ibadah sunah.

Carilah keridhoan-Ku dengan menyertai para ulama. Karena rahmat-Ku tak sekejap pun terpisah dari mereka. Allah berfirman:

“Wahai manusia!! Dengarkanlah apa yang Kukatakan. Barangsiapa yang sombong pada orang miskin, sungguh akan Aku kumpulkan di hari kiamat kelak dalam bentuk semut kecil. Barangsiapa yang merendahkan diri dan santun pada orang miskin, maka dia akan Aku muliakan di dunia dan akhirat.

Barangsiapa yang membeberkan rahasia orang miskin, maka kelak dihari kiamat akan Aku kumpulkan dalam keadaan terbeber rahasianya. Barangsiapa yang merendahkan orang miskin, maka ia sungguh menantang perang dengan-Ku.

Barangsiapa yang beriman kepada-Ku, malaikat akan menyalaminya di dunia dan akhirat.”

PERINGATAN KE TIGA BELAS

Allah berfirman:

Wahai manusia! Betapa banyak lampu yang padam oleh hembusan angin. Betapa banyak orang yang ahli ibadah celaka karena kesombongan dan pamer. Betapa banyak orang yang kaya celaka karena kekayaannya. Betapa banyak orang yang miskin celaka karena kefakirannya. Betapa banyak orang yang sehat celaka karena kesehatannya. Betapa banyak orang yang berilmu celaka karena ilmunya. Betapa banyak orang yang bodoh celaka karena kebodohannya.

Andaikata tidak ada orang-orang tua yang selalu ruku’, pemuda-pemuda yang khusyu, anak-anak kecil yang menetek, dan binatang-binatang ternak yang berkeliaran mencari rerumputan, niscaya Aku akan merubah langit menjadi besi, bumi menjadi batu licin yang kering kerontang dan debu menjadi kerikil. Setetes pun tidak akan pernah Kuturunkan air hujan dari langit. Tak sebutir bijipun akan kutumbuhkan di bumi. Dan sungguh akan Kucurahkan siksa kepadamu.”

PERINGATAN KE EMPAT BELAS

Allah berfirman :

Wahai manusia! Carilah Aku sesuai dengan kadar kebutuhanmu kepada-Ku. Berbuatlah durhaka kepada-Ku menurut kadar kesabaranmu pada siksa api neraka. Janganlah engkau memandang pada ajalmu yang masih tertunda. Jangan pula engkau memandang pada rejekimu yang kau raih hari ini dan dosa-dosamu yang tersembunyi. Segala sesuatu akan hancur kecuali Dzat-Nya. Ditangan-Nya kekuasaan untuk memutuskan tergenggam. Kepada-Nya pula engkau akan dipulangkan kembali.”

Peringatan 15

Allah berfirman :

Wahai manusia! Jika agamamu, dagingmu dan darahmu baik, maka amal perbuatanmu, dagingmu dan darahmu akan baik juga.

Jika rusak agamamu, maka akan rusak pula amal perbuatanmu, dagingmu dan darahmu.

Oleh karena itu, janganlah engkau seperti lampu yang menerangi orang lain, namun membakar dirinya sendiri. Lemparkanlah jauh-jauh kecintaan pada dunia dari lubuk hatimu, karena Aku tidak mungkin selamya akan mengumpulkan cinta pada dunia dan cinta pada-Ku dalam satu hati.

Berlakulah belas-kasih pada dirimu sendiri dalam mengumpulkan harta kekayaan, karena rejeki telah ditentukan bagiannya. Orang yang memburu harta kekayaan hanyalah akan menemui kegagalan.

Orang kikir akan tercela. Kenikmatan hanyalah sementara. memikirkan suatu masalah sampai keakar-akarnya adalah tercela. Ajal pun telah ditentukan. Kebenaran telah nyata. Sebaik-baik hikmah Allah adalah khusyuk. Sebaik-baik kekayaan adalah menerima apa adanya. Sebaik-baik bekal adalah takwa. Sebaik-baik apa yang datang pada hati adalah keyakinan dan sebaik-baik apa yang Aku berikan untukmu adalah kesehatan.

Peringatan 16

Allah berfirman :

Wahai orang-orang yang beriman! Mengapa engkau mengatakan sesuatu yang tidak engkau perbuat. Betapa banyak engkau berkata-kata dan betapa banyak pula engkau mengkhianatinya. Betapa banyak engkau mencegah orang lain agar tidak melakukan perbuatan keji, padahal engkau sendiri melakukannya. Betapa banyak engkau memerintahkan pada orang lain untuk berbuat kebajikan, padahal engkau sendiri tidak melakukannya.

Betapa banyak engkau mengumpulkan harta benda, padahal engkau tidak mungkin akan memakan semuanya

Betapa banyak kesempatan taubat engkau tunda hari demi hari dan tahun demi tahun, tanpa mau merenungkan sama sekali, apakah engkau akan terhindar dari kematian?

Apakah engkau dapat lolos dari siksa apa neraka? Ataukah engkau sangat yakin akan meraih kenikmatan di sorga? Apakah diantara engkau dan Sang Pengasih terdapat rahmat? Kenikmatan telah membuatmu angkuh dan sombong. Kebaikan telah menyebabkan engkau celaka.

Angan-angan yang membumbung tinggi telah menjadikan engkau terpikat oleh dunia.

Engkau menyia-nyiakan kesehatan dan kesejahteraan, padahal hari-harimu jelas berlalu dan nafasmu telah ditentukan batasnya.

Beramallah untuk kebaikanmu dengan apa yang tersisa dalam hidupmu.

Wahai manusia! Sesungguhnya engkau tidak menghiraukan amal perbuatanmu. Padahal setiap hari usiamu terus berkurang sejak engkau keluar dari perut ibumu. Hari dmei hari engkau kian dekat pada kuburanmu hingga akhirnya engkau memasukinya.

Wahai manusia! Kehidupanmu di dunia laksana lalat. Ketika terjatuh ke dalam madu, maka lengket melekat.

Karena itu janganlah engkau seperti kayu bakar yang membakar dirinya dengan apa untuk yang lain.

Peringatan 17

Allah berfirman :

Wahai manusia! Berbuatlah sebagaimana Aku memerintahkan kepadamu. Hindarilah perbuatan yang Aku larang, maka Aku akan menjadikan engkau hidup selamanya.

Aku adalah Dzat yang hidup, tidak akan pernah mati selamanya.

Apabila Aku mengatakan pada sesuatu: “jadilah engkau”, maka sesuatu itu akan jadi.

Wahai manusia! Jika perkataanmu indah menawan, sementara perbuatanmu buruk, maka engkau adalah gembong orang-orang munafik. Jika lahirmu indah menawan, sedangkan batinmu buruk, maka engkau termasuk orang yang celaka, yaitu orang yang menipu Allah, padahal justru Allah yang menipu mereka.

Tiadalah mereka menipu kecuali pada dirinya sendiri, hanya saja mereka tidak menyadarinya.

Wahai manusia! Tidaklah akan masuk surga kecuali orang yang menundukkan diri pada keagungan-Ku, mengisi seluruh hari-harinya dengan mengingat-Ku dan menahan hawa nafsunya demi Aku.

Aku yang memberi tempat tinggal pada pelancong, yang memberikan rasa aman pada orang fakir, yang menyantuni anak yatim laksana seorang ayah yang penuh kasih sayang dan yang menyaantuni para janda sebagaimana seorang suami yang mencintai dan menyayanginya.

Barang siapa berkepribadian dengan sifat-sifat ini, jika memohon kepada-Ku, Aku akan mengabulkan segala permohonannya. Dan jika ia meminta sesuatu kepada-Ku, maka Aku akan memberi segala apa yang dia minta.

Peringatan 18

Allah berfirman :

Kepada siapa engkau akan mengadukan diri-Ku, padahal tak ada satupun yamg menyamai diri-Ku sebagai tempat pengaduanmu?

Sampai kapankah engkau akan melupakan diri-Ku, padahal sama sekali Aku tak menuntut apa-apa darimu?

Sampai kapankah engkau kufur kepada-Ku, padahal Aku tidak pernah berbuat aniaya pada para hamba? Sampai kapankah engkau meremehkan kitab-Ku, padahal Aku tidak pernah memberi beban kewajiban yang melebihi dari kemampuanmu? sampai kapankah engkau menentang kepada-Ku? Sampai kapan pula engkau membangkang sepada-Ku, padahal tidak ada Tuhan selain Aku?

Bila engkau sakit dokter manakah selain diri-Ku yang mampu menyembuhkanmu?

Engkau mengadukan kesusahanmu kepada-Ku, namun engkau tidak mau menerima surat takdir-Ku.

Akulah yang mengirim air hujan yang lebat. lalu engkau katakan, kita dihujani oleh bintang ini. Sungguh engkau telah kufur kepada-Ku daan beriman pada bintang.

Akulah yang menurunkan rahmat-Ku dalam berbagai ukuran. Apabila engkau memperoleh makanan untuk tiga hari, engkau berkata: Aku dalam keadaan sial, tidak dalam keadaan mujur.

Maka sesungguhnya engkau telah mengingkari nikmat-Ku. Barangsiapa membangkang untuk mengeluarkan zakat dari sebagian harta kekayaannya, sesungguhnya ia meremehkan kitab-Ku.

Apabila ia menemui waktu shalat, tapi ia tidak menunaikannya, maka ia sungguh-sungguh melupakan diri-Ku.

Peringatan 19

Allah berfirman :

Wahai manusia! Bersabarlah dan merunduklah, maka Aku akan mengangkat derajatmu. Bersyukurlah kepada-Ku, Aku akan menambah nikmat-Ku.

Mohon ampunlah kepada-Ku, Aku akan mengampunimu.

Bila engkau berdo’a pada-Ku, Aku akan mengabulkannya. Bertobatlah pada-Ku, Aku akan memberi pertobatan padamu. Mintalah pada-Ku, Aku akan memberi apa yang engkau minta. Bersedekahlah, Aku akan memberi keberkahan dalam rejekimu. Sambunglah tali persaudaraan, Aku akan menambah usiamu. Mintalah dari-Ku kesehatan dengan kesehatan  yang langgeng, kesejahteraan dalam keguyuban, ikhlas dalam mengharap ridha, wara’ dalam pertaubatan dan kecukupan dalam menerima apa adanya atas karunia ilahi.

Wahai manusia! Bagaimana mungkin engkau berharap akan tekun beribadah sementara perutmu dalam keadaan kekenyangan? Bagaimana mungkin engkau akan cinta pada Allah sementara engkau cinta pada harta? Bagaimana mungkin engkau akan takut pada Allah sementara engkau takut kefakiran? Bagaimana mungkin engkau akan menjalankan hukum Allah dengan sangat konsisten sementara engkau masih tergila-gila memburu harta?

Bagaimana munngkin engkau akan dapat hidup dalam damai sementara engkau memupuk sifat kikir?

Bagaimana mungkin engkau mendambakan hidup di sorga kelak sementara engkau gandrung paada dunia dan sanjungan?

Bagaimana mungkin engkau berharap akan meraih kebahagiaan hidup dalam keadaan engkau sangat miskin pengetahuan?

Peringatan 20

Allah berfirman :

Wahai manusia! Tak ada kehidupan yang lebih bermakna sebagaimana halnya menjalankan peraturan agama.

Tiada sikap konsisten dalam menjalani aturan Tuhan yang lebih utama sebagaimana halnya menjaga diri dari menyakiti orang lain.

Tiada cinta yang lebih luhur dibanding dengan kesopanan.

Tiada penyelamat yang lebih utama ketimbang pertobatan.

Tiada ibadah yang utama sebagaimana ilmu.

Tiada sembahyang yang lebih utama sebagaimana halnya rasa takut kepada Allah.

Tiada keberuntungan yang sangat bernilai seperti halnya kesabaran.

Tiada kebahagiaan sempurna seperti pertolongan Tuhan.

Tiada perhiasan yang lebih indah daripada akal.

Tiada cinta kasih yang melebihi sifat santun.

Wahai manusia! Konsentrasikan seluruh hidupmu untuk beribadah kepada-Ku, maka Aku akan memenuhi hatimu dengan kekayaan, memberkati rejekimu dan memberi kesegaran pada fisikmu.

Janganlah engkau sampai melupakan Aku. Sebab jika engkau melupakan diri-Ku, maka Aku memenuhi hatimu dengan kefakiran, fisikmu akan merasa kepayahan dan keletihan dan dadamu akan sesak dalam kesusahan.

Andai  engkau memperhatikan dengan sungguh-sungguh pada usiamu yang masih tersisa, niscaya engkau tidak akan membiarkan angan-anganmu terus membumbung.

Wahai manusia! Dengan kesehatan yang Kuberikan, engkau lantas kuat menjalankan perintah-Ku.

Dengan pertolongan-Ku, engkau mampu menunaikan kewajiban yang Kubebankan padamu.

Dengan rejeki-Ku, engkau lantas kuat berbuat durhaka kepada-Ku.

Dengan kehendak-Ku, engkau menghendaki apa yang kau kehendaki.

Dengan nikmat-Ku, engkau mampu  berdiri, duduk dan pulang kembali. Dengan perlindungan-Ku, engkau bisa menjalani hari-harimu. Dalam karunia-Ku, engkau hidup.

Dengan nikmat-Ku, engkau berpaling.

Dengan kesehatan yang Kuberikan, engkau mempertampan diri. Kemudian engkau melupakan Aku dan mengingat yang lain. Mengapa tidak engkau penuhi hak-Ku dan mengapa pula engkau tidak mau bersyukur kepada-Ku?

Peringatan ke – 21 :

            Allah berfirman :

“Wahai manusia! Kematian akan menyingkap seluruh rahasiamu. Kiamat akan mengungkap catatan amal perbuatanmu. Siksa akan merobek selubungmu.

Jika engkau melakukan perbuatan durhaka, janganlah engkau melihat pada kecilnya perbuatan itu. Tapi lihatlah, kepada siapa engkau berbuat durhaka.

Jika engkau diberi rezeki, janganlah engkau lihat pada kecilnya rezeki itu. Tapi lihatlah pada siapa yang memberi rezeki.

Janganlah engkau menganggap remeh dosa kecil, karena engkau tidak tahu dengan dosa yang manakah engkau berbuat durhaka kepada-Ku.

Janganlah engkau merasa aman dari tipu daya-Ku, karena tipu daya-Ku jauh lebih kasat mata dibanding dengan seekor semut hitam yang berjalan di atas batu hitam pekat pada malam hari yang gelap gulita.

Wahai manusia! Pernahkah engkau berbuat durhaka kepada-Ku, lalu engkau ingat pada murka-Ku? Sudahkah engkau menjauhi larangan-Ku? Sudahkah engkau melaksanakan kewajiban sebagaimana perintah-Ku?

            Sudahkah engkau menyantuni orang-orang miskin dengan sebagian hartamu?

            Adakah engkau tetap bersikap baik terhadap orang yang berbuat jelek padamu? Adakah engkau tetap memberi ampunan pada orang yang berbuat aniaya padamu? Adakah engkau tetap menyambung tali persaudaraan dengan orang yang memutus tali persaudaraan? Adakah engkau tetap menepati janjimu pada orang yang mengkhianatimu? Adakah engkau tetap mau berkata-kata dengan orang yang tidak mau menyapamu?

            Apakah engkau telah mendidik anakmu?

            Senangkah engkau pada tetanggamu?

            Pernahkah engkau menanyakan persoalan agama dan duniamu pada ulama?

            Sesungguhnya Aku tidak melihat bentuk rupamu, tidak juga pada ketampananmu. Tapi Aku melihat pada hatimu. Dan Aku senang padamu dengan sifat-sifat itu.”

 Peringatan ke – 22 :

            Allah berfirman :

            “Wahai manusia! Coba arahkan perhatianmu pada dirimu sendiri dan pada semua ciptaan-Ku. Jika engkau menemukan dzat yang lebih agung dibanding dengan dirimu, maka jadikanlah keagungan dzat itu milikmu. Jika tidak, maka muliakanlah dirimu dengan pertobatan dan amal kebajikan.

            Ingatlah nikmat Allah yang diberikan kepadamu dan perjanjian yang engkau ikrarkan, ketika engkau berkata,”Kami akan memperhatikan dan kami akan patuh.”

            Takutlah kamu pada Allah sebelum terjadi hari kiamat, hari tipu-daya, hari pengadilan. Pada hari itu, sehari sama dengan lima puluh tahun lamanya.

            Hari itu adalah hari di mana semua mulut bungkam, tak ada lagi kesempatan bicara untuk berdalih. Hari itu adalah hari kehancuran, hiruk-pikuk jerit tangis yang meraung-raung dan masamnya semua raut muka.

            Hari itu tak ada satu jiwa pun yang berkuasa atas jiwa yang lain.

            Segala urusan pada hari itu hanya ada di tangan Allah semata.

            Hari itu adalah hari kehancuran, kegoncangan dan porak poranda. Hari itu semua gunung bergoncang, semua ikatan terlepas dan kehancuran amat cepat. Hari itu adalah ahri yang penuh dengan jeritan dan tangis yang memilukan.

            Pada hari itu seorang anak muda akan menjadi beruban secara tiba-tiba.

            Janganlah engkau bersikap seperti orang-orang yang menyatakan, kami memperhatikan, padahal sebenarnya mereka sama sekali tidak memperhatikan.”

 Peringatan ke – 23 :

            Allah berfirman :

            “Wahai orang-orang yang beriman! Ingatlah pada Allah dan bertasbihlah pagi dan sore.

            “Wahai Musa ibn. `Imran Sang penerima Taurat! Dengarkan firman-Ku : Aku adalah Maha Penguasa lagi Maha Pembalas. Antara Aku dan kamu tak ada penerjemah.

Sampaikanlah pada orang yang suka makan bahwa murka Tuhan dan siksa api neraka yang berlipat-ganda.

            Wahai manusia! Apabila engkau menemukan sifat keras bersemayam dalam hatimu, rasa sakit di badanmu, kesulitan dalam rezeki dan kekurangan dalam hartamu, ketahuilah sesungguhnya engkau telah berkata-kata yang tidak ada gunanya bagimu.

            Wahai manusia! Keberagamaanmu tidak akan pernah tegak lurus hingga perkataanmu lurus dan benar. Perkataanmu tidak akan bisa lurus dan benar hingga dirimu memiliki rasa malu pada Tuhanmu.

            Wahai manusia! Apabila engkau hanya sibuk memperhatikan cacat orang lain dan melupakan aibmu sendiri, maka engkau sungguh telah membuat setan senang dan membuat Sang Rahman murka.

            Wahai manusia! Lidahmu adalah srigala. Jika kau membiarkannya liar, ia akan membunuhmu. Kehancuranmu disebabkan oleh mulutmu yang tak terkendali.”

 Peringatan ke – 24 :

            Allah berfirman :

            “Wahai manusia! Sesungguhnya setan itu adalah musuh bagimu. Karena itu jadikanlah dia sebagai musuh.

            Ketahuilah bahwa suatu hari engkau dikumpulkan secara bergerombol, berdiri di hadapan Tuhanmu dengan berbaris dan membaca catatan amal perbuatanmu huruf demi huruf. Dan engkau dimintai pertanggung jawaban amal perbuatanmu baik tersembunyi maupun yang terang-terangan.

            Pada hari itu Ku-kumpulkan oran-orang yang takwa menuju Tuhan secara berombongan dan Ku-giring orang-orang durjana ke neraka Jahanam dengan bergerombol. Bagimu ada janji dan ancaman.

            Aku adalah Allah. Tiada sekutu bagi-Ku. Tiada penguasa yang berkuasa seperti kekuasaan-Ku.

            Barangsiapa berpuasa selama setahun dengan ikhlas, maka Aku akan menyuguhi santapan kepadanya dengan aneka jenis hidangan-Ku.

            Barangsiapa menjalani sembahyang pada malam hari, maka akan Ku-berikan kedudukan yang tinggi.

            Barangsiapa yang memejamkan mata dari larangan-larangan-Ku, maka ia akan Aku selamatkan dari siksa api neraka-Ku.

            Aku adalah Tuhan. Kenallah engkau kepada-Ku. Akulah Sang Pemberi nikmat. Berterimakasihlah kepada-Ku. Akulah Sang pelindung, berlindunglah pada-Ku. Akulah Sang Pembela, belalah Aku. Akulah Sang Maha Pengampun, mintalah ampun pada-Ku. Akulah Sang Dzat yang dituju, datanglah pada-Ku. Akulah Sang Pemberi, mintalah pada-Ku. Akulah Dzat yang disembah, menyembahlah pada-Ku.

Aku adalah Sang Maha Mengetahui, mawas dirilah engkau pada-Ku.”

 Peringatan ke – 25 :

            Allah berfirman :

            “Wahai manusia! Allah bersaksi bahwa tiada tuhan selain Dia. Para malaikat dan orang-orang yang berilmu tegak berdiri dengan adil.

            Tiada tuhan kecuali Dia. Dialah yang Maha Agung lagi Maha Bijaksana.

            Sesungguhnya agama yang benar di sisi Allah adalah agama islam. Barangsiapa menjadikan selain Islam sebagai agamanya, ia tidak akan diterima. Dan di akhirat ia termasuk golongan orang-orang yang merugi.

            Allah menyampaikan kabar gembira pada semua makhluk yang berbuat baik bahwa surga sebagai balasannya. Barangsiapa yang yakin pada Allah tanpa sekutu, lalu ia patuh dan tunduk, ia akan selamat.

            Barangsiapa kenal setan, lalu ia menentangnya, maka ia akan selamat.

            Barangsiapa tahu kebenaran, lalu ia mengikutinya, maka ia akan aman.

            Barangsiapa tahu kebatilan, lalu menghindarinya, maka ia akan beruntung. Barangsiapa tahu setan dan dunia, lalu meninggalkannya, maka ia akan bahagia.

            Barangsiapa tahu tentang akhirat, kemudian ia mencarinya, maka ia akan mendapat petunjuk.

            Sesungguhnya Allah memberi petunjuk kepada siapa saja yang Dia kehendaki dan kepada-Nya kamu akan kembali.

            Wahai manusia! Mengapa angan-anganmu masih juga membubung tinggi, padahal Allah telah menjamin rezekimu? Mengapa engkau masih kikir juga, padahal engkau tahu ganti itu dari Allah?

            Jika engkau tahu Iblis itu musuh Allah, mengapa engkau masih juga melupakan Tuhan?

            Jika engkau tahu bahwa siksa itu berupa api neraka, mengapa engkau masih juga bersantai-ria?

            Jika engkau tahu bahwa pahala Allah itu berupa surga, mengapa engkau masih juga berbuat durhaka?

            Jika engkau tahu bahwa segala sesuatu itu terjadi karena suratan takdir-Ku, mengapa engkau masih gundah-gulana?

            Janganlah kamu sekalian berpatah harap atas kegagalan dan jangan gembira secara berlebihan atas keberhasilan.

            Allah tidak suka pada orang-orang sombong lagi congkak.”

 Peringatan ke – 26 :

            Allah berfirman :

            Wahai manusia! Perbanyaklah bekal, karena perjalananmu amat jauh. Perbaharuilah semangat pengabdianmu pada Allah karena samudera yang kau arungi amat dalam. Bersungguh-sungguhlah dalam beramal, karena jembatan yang akan kau lewati amat halus. Ikhlaslah dalam beramal, karena Sang Pengawas Maha Melihat.

            Jika demikian, maka yang menjadi idaman hatimu hanyalah bertempat tinggal di surga dan dambaanmu hanyalah menuju akhirat. Dan imbalan pahala bagimu adalah bidadari yang cantik.

            Hiduplah untuk-Ku, maka Aku menjadi milikmu.

            Mendekatlah kepada-Ku dengan membenci dunia dan mencintai orang-orang yang suka berbuat kebajikan.

            Sesungguhnya Allah tidak akan menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik.”

 Peringatan ke – 27 :

            Allah berfirman :

            “Wahai manusia! Bagaimana mungkin engkau berbuat durhaka, padahal terik matahari saja kau tak kuasa menahan panas.

            Sedangkan neraka Jahanam terdiri dari tujuh lapis. Di dalam masing-masing lapisan terdapat api yang saling membakar antara yang satu dengan dengan yang lain. Di dalam tiap-tiap lapisan terdapat tujuh puluh ribu macam jurang api. Di dalam setiap jurang terdapat tujuh puluh ribu macam petak lubang. Di dalam tiap petak lubang masih terdapat lagi tujuh puluh ribu petak lubang kecil. Dalam tiap petak lubang kecil itu terdapat tujuh puluh ribu lubang sumur api. Dalam setiap lubang sumur api itu terdapat tujuh puluh ribu kotak lubang api. Di dalam setiap kotak lubang itu terdapat kalajengking dari api. Di atas setiap kotak api itu terdapat tujuh puluh ribu pohon zakkum. Di bawah setiap pohon zakkum terdapat pentungan dari api. Pada setiap pentungan ada tujuh puluh ribu malaikat dan ular dari api. Panjang masing-masing ular-ular itu tujuh puluh ribu hasta di dalam mulutnya terdapat lautan racun hitam.

            Sedangkan tiap-tiap kalajengking memiliki seribu ekor yang panjangnya tujuh puluh ribu hasta dan memiliki tujuh puluh ribu kati racun merah.

            Aku bersumpah demi Aku, demi Gunung Sinai, demi kitab yang tertulis di kertas yang berserakan, demi Baitul Makmur, demi langit yang tinggi dan demi lautan yang terhampar.

            Wahai manusia! Aku tidak menciptakan neraka kecuali untuk orang-orang kafir, orang yang suka mengadu domba, orang yang suka pamer, orang yang suka menyakiti kedua orang tuanya, orang yang tidak mau mengeluarkan zakat dari sebagian harta kekayaannya, orang yang berzina, orang yang suka makan rente, pemabuk, orang yang berbuat aniaya pada anak yatim, tetangga yang berkhianat, orang yang suka meratap dan orang yang suka menyakiti hati tetangga, sedangkan terhadap orang yang bertobat, beriman dan berbuat amal kebajikan; Allah akan menggantikan keburukan-keburukannya dengan kebaikan-kebaikan. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

            Wahai hamba-Ku! Berbelaskasihlah engkau pada dirimu sendiri, karena badan itu sangat lemah, sedangkan perjalanan sangat jauh, beban bawaan sangat berat, jembatan sangat halus, Sang Pengawas Maha Melihat dan Sang Hakim adalah Rabbul ‘Alamin.”

 Peringatan ke – 28 :

            Allah berfirman :

            “Wahai manusia! Bagaimana mungkin engkau tergila-gila pada dunia fana dan kehidupan yang sementara?

            Sesungguhnya bagi orang-orang yang tunduk telah tersedia surga. Mereka akan memasukinya melalui delapan pintu. Dalam setiap surga terdapat tujuh puluh ribu taman. Dalam setiap taman terdapat tujuh puluh ribu istana yang terbuat dari permata. Dalam setiap istana terdapat tujuh puluh ribu gedung yang terbuat dari zamrud. Dalam setiap gedung terdapat tujuh puluh ribu rumah yang terbuat dari emas merah. Dalam setiap rumah terdapat tujuh puluh ribu bilik yang terbuat dari perak putih. Dalam setiap bilik terdapat tujuh puluh ribu meja makan yang berwarna debu. Di atas setiap meja terdapat tujuh puluh ribu piring dari permata yang di dalamnya berisi tujuh puluh ribu warna makanan. Di sekeliling setiap bilik tersedia tujuh puluh ribu tempat tidur yang terbuat dari emas merah yang di atasnya terhampar tujuh puluh ribu permadani sutera polos dan sutera yang dihiasi gambar. Di sekeliling setiap tempat tidur terdapat sungai dari air kehidupan, susu, madu dan tuak. Di tengah-tengah setiap sungai terdapat tujuh puluh ribu jenis buah-buahan. Di dalam setiap rumah terdapat tujuh puluh ribu kemah yang terbuat dari pohon urjuan. Di atas tiap-tiap permadani itu duduk bidadari yang cantik molek. Di hadapan mereka ada tujuh puluh ribu pelayan yang masih muda, putih dan bersih laksana telur yang tersimpan. Di atas tiap-tiap bilik tegak dengan megahnya tujuh puluh ribu kubah. Di atas kubah-kubah itu terdapat hadiah yang tak dapat dilihat dengan mata, tak dapat didengar dengan telinga dan tak dapat terlintas dalam angan-angan siapapun, sebuah pemberian dari Sang Maha Penyayang berupa buah-buahan yang dapat mereka pilih sendiri, daging burung yang menjadi kesukaan mereka dan bidadari yang cantik molek laksana mutiara-mutiara yang tersimpan rapat. Semua itu sebagai imbalan atas amal perbuatan yang mereka lakukan.

            Mereka tidak akan lagi menemui kematian, tetap dalam usia muda, tidak lagi kenal duka, tidak perlu lagi menjalani ibadah puasa dan sembahyang, tidak akan terkena sakit, tidak akan kencing, tidak akan buang air besar dan mereka akan tinggal selamanya.

            Maka barangsiapa yang berharap mendapat surga dan mengingat keagungan, bidadari dan nikmat-Ku, maka mendekatlah kepada-Ku dengan berbuat jujur, tidak tergila-gila pada dunia dan menerima atas pemberian-Ku yang sedikit.”

 Peringatan ke – 29 :

            Allah berfirman :

            “Wahai manusia! Harta kekayaan itu adalah milik-Ku. Hartamu tidak lain hanyalah apa yang kau makan, kemudian habis, apa yang kau pakai kemudian rusak atau yang engkau dermakan kemudian menjadi kekal.

Ada tiga hal dalam hubungan antara Aku denganmu : yang satu hal milik-Ku, yang satu hal milikmu, sedangkan yang satu hal lagi adalah milik antara Aku dan kamu. Satu hal yang menjadi milik-Ku adalah ruhmu. Satu hal lagi yang menjadi milikmu adalah amal perbuatanmu. Sedangkan doa dan urusan pengabulan adalah yang menjadi milik antara Aku dan kamu. Doa itu darimu sedangkan urusan pengabulan adalah dari-Ku.

            Wahai manusia! Berhati-hatilah dalam menjalankan aturan dan terimalah pembagian rezeki sebagaimana adanya, maka engkau akan melihat-Ku. Menyembahlah kepada-Ku, engkau akan pulang kembali kepada-Ku. Carilah Aku, engkau akan bertemu dengan-Ku.

            Wahai manusia! Jika engkau berperilaku seperti para penguasa yang masuk neraka karena kesewenang-wenangannya, atau orang Arab yang masuk neraka karena kedurjanaannya, atau ulama yang masuk neraka karena iri-dengkinya, atau pedagang yang masuk neraka karena pengkhianatannya, atau penganut fatalisme yang masuk neraka karena kedunguannya, atau ahli ibadah yang masuk neraka karena pamernya, atau orang kaya yang masuk neraka karena kesombongannya, atau orang fakir yang masuk neraka karena kebohongannya, betulkah engkau memang mengharap surga?”.

 Peringatan ke – 30 :

            Allah berfirman :

            “Wahai orang yang beriman! Takutlah pada Allah dengan penuh kesungguhan dan janganlah engkau mati selain dalam keadaan islam.

            Wahai manusia! Ilmu yang tak membuahkan perbuatan laksana petir dan guntur yang tak membawa hujan.

            Perbuatan tanpa ilmu laksana pohon tanpa buah.

            Seorang yang berilmu namun tidak mau beramal tak ubahnya seperti anak panah tanpa tali.

            Harta kekayaan yang tak dizakati bagaikan orang yang membuat garam di atas batu padas yang licin.

            Petuah yang diucapkan pada orang dungu bagaikan intan permata di hadapan binatang.

            Orang yang keras hatinya padahal ia berilmu laksana batu padas yang ditetesi air. Petuah yang disampaikan di hadapan orang yang tidak menyukainya, tak beda dengan meniup seruling di atas kuburan.

            Bersedekah dengan barang haram sama halnya dengan orang yang mencuci kotoran yang menempel pada pakaiannya dengan air kencing.

            Bersembahyang tapi tidak mau mengeluarkan zakat seperti raga tanpa ruh.

            Orang yang berilmu namun tidak mau bertobat, laksana bangunan tanpa fondasi.

            Merasa amankah engkau dari tipu-daya Allah? Tidaklah akan merasa aman dari tipu-daya Allah selain orang-orang yang merugi.”

Peringatan Ketigapuluh satu

Allah berfirman:

“Wahai Manusia! Kedudukanmu di sisi-Ku akan ditentukan oleh seberapa besar kegandrunganmu pada dunia dan kecintaanmu pada-Ku.

Aku tak mungkin memadukan cinta kepada-Ku dan cinta pada harta dalam satu hati.

Wahai manusia! Berhati-hatilah dalam menjalankan hukum, maka engkau akan dapat mengenal-Ku.  Berlapar-laparlah engkau, maka engkau dapat melihat-Ku.  Konsentrasikanlah hidupmu untuk ibadah kepada-Ku.  Bersihkan amal perbuatanmu dari sikap pamer, maka Aku akan menyelubungimu dengan cinta kasih-Ku. Ingatlah selalu kepada-Ku, maka Aku akan selalu menyebutmu dihadapan para malaikat-Ku.

Wahai manusia! Yang ada di dalam hatimu selain Allah dan engkau berharap pada selain Allah.  Lantas sampai kapankah engkau akan menyebut nama Allah, sementara engkau takut pada selain Allah?.

Andaikata engkau sungguh-sungguh kenal pada Allah, niscaya engkau tak akan pernah merasa berduka oleh selain Allah dan tidak akan pernah merasa takut kecuali pada Allah.  Dan mulutmu tidak akan pernah berhenti menyebut-nyebut nama Allah.

Sesungguhnya sikap tidak mau menghentikan perbuatan jelek adalah pertobatan orang-orang pendusta.

Wahai manusia! Andaikata engkau takut pada api neraka sebagaimana engkau takut pada kemiskinan, niscaya akan Kucukupi kebutuhan hidupmu melalui cara-cara yang tak terjangkau oleh otakmu.

Wahai manusia! Andaikata engkau tergila-gila pada surga sebagaimana engkau tergila-gila pada dunia, maka Aku akan memberikan kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.

Andaikata engkau selalu mengingat-Ku sebagaimana engkau mengingat sesamamu, maka para malaikat akan memohonkan kesejahteraan dan ketentraman hidup untukmu, pagi dan sore.

Andaikata engkau tergila-gila dalam beribadah kepada-Ku sebagaimana engkau tergila-gila pada dunia, maka Aku akan memberikan kemuliaan kepadamu sebagaimana kemuliaan para rasul.  Oleh sebab itu, janganlah kau penuhi hatimu dengan gila pada dunia, karena tak lama lagi dunia ini akan hancur”;



 Peringatan Ketigapuluh dua

Allah berfirman:

                “Kesanggupanmu untuk meninggalkan sedikit maksiat saja adalah lebih ringan dibanding dengan kesanggupanmu untuk menanggung siksa di neraka Jahanam yang tak terbilang banyaknya. ‘Sesungguhnya siksa neraka Jahanam itu amat dahsyat’.

                Sedangkan kesanggupanmu untuk melaksanakan sedikit saja dari perintah Allah akan menyebabkan ketentraman dan kenikmatan hidup selamanya.

                Wahai manusia! Percayalah dengan sungguh-sungguh atas jaminan yang Kuberikan padamu sebelum memberikan rejekimu pada orang lain.

                Hindari kegilaan pada dunia sebelum Ku-jauhkan dunia darimu. Bersihkan dirimu dari sesuatu yang tidak jelas status hukumnya, sebelum amal kebajikanmu terhapus di hari pertanggung-jawaban amal kelak.

                Bangunlah hatimu dengan banyak mengingat akhirat, karena sesungguhnya tak ada tempat tinggal untukmu selain kuburan.

                Wahai manusia! Barangsiapa tergila-gila pada surga, maka ia akan segera melakukan kebajikan.  Barangsiapa yang takut pada siksa api neraka, maka ia akan meninggalkan keburukan.  Barangsiapa menahan diri dari kesenangan dunia, maka ia akan meraih kedudukan yang tinggi.

                Wahai Musa ibn ‘Imran! Jika sebuah cobaan menimpamu, sedangkan engkau dalam keadaan kotor, maka janganlah kau mencela selain pada dirimu sendiri.

                Wahai Musa! Kefakiran itu adalah salah satu kebajikan.  Ia adalah kematian yang agung.

                Wahai Musa! Barangsiapa yang enggan minta pendapat pada orang lain, ia akan menyesal kemudian.  Barangsiapa memohon petunjuk (istikharah) pada Allah, ia tak akan pernah menyesal”;



Peringatan Ketigapuluh tiga

Allah berfirman:

                “Barangsiapa gila publikasi dalam beramal tak ada bedanya dengan orang yang menggendong air untuk dipindahkan ke atas gunung.  Ia hanya memperoleh payah dan capek.  Amal perbuatannya tertolak sama sekali. Tatkala gunung itu telah menyatu dengan air, sedikit pun gunung itu tidak meleleh.

                Wahai manusia! Ketahuilah bahwa Aku tidak akan pernah menerima amal perbuatan yang tidak didorong untuk mencari keridlaan-Ku semata.  Amat beruntung orang-orang yang ikhlas!

                Wahai manusia! Apabila orang miskin datang kepadamu, maka sambutlah ia dengan ucapan: “Selamat datang tanda-tanda keagungan orang-orang saleh”. Jika yang datang kepadamu orang kaya, sambutlah dengan ucapan: “Telah datang dosa-dosa yang mempercepat siksaan”. Jika engkau melihat tamu tertahan di sana, ucapkanlah: “Aku berlindung pada Allah dari godaan setan yang terkutuk”.

                Wahai manusia! Harta kekayaan itu adalah milik-Ku.

                Engkau adalah hamba-Ku dan tamu itu adalah utusan-Ku.  Tidak takutkah engkau jika Aku mencabut nikmat-Ku?

                Rejeki itu adalah milik-Ku.  Syukur itu adalah hakmu.  Tetapi keuntungannya akan kembali pada dirimu jua. Tidakkah engkau akan memuji-Ku atas segala nikmat yang Aku berikan padamu?

                Wahai manusia! Ada tiga kewajiban bagimu: pertama, mengeluarkan zakat, kedua, menyambung ikatan tali persaudaraan, ketiga, mengurus keperluan keluarga dan tamumu

                Apabila engkau tidak melaksanakan segala yang Ku-bebankan padamu, maka Aku mengadzabmu agar menjadi pelara bagi orang lain.

                Wahai manusia! Jika engkau tidak menjaga hak tetanggamu sebagaimana engkau menjaga hak keluargamu, maka Aku tidak akan memperhatikan dirimu, tidak akan menerima amal perbuatanmu dan tidak akan mengabulkan permohonanmu.

                Wahai manusia! Jika engkau berserah diri pada makhluk sesamamu, maka Aku akan menyerahkan urusanmu kepada dia.

                Janganlah engkau congkak pada makhluk-Ku, karena sesungguhnya awal kejadianmu hanyalah setetes sperma yang Aku keluarkan melalui jalan kencing diantara tulang sulbi dan tulang dada.

                Janganlah engkau memandang segala sesuatu yang Ku-haramkan, karena sesungguhnya organ tubuhmu yang pertama kali akan dimakan ulat adalah kedua belah matamu.

                Ketahuilah! Engkau akan dimintai pertanggungjawaban atas pandangan mata dan cinta.  Ingatlah selalu pada kedudukanmu di sisi-Ku kelak, karena tak sekejap pun Aku melupakan segala rahasiamu yang tersembunyi dalam hidupmu.

                Aku Maha Mengetahui segala apa yang tersimpan dalam lubuk hati”;



Peringatan Ketigapuluh empat

Allah berfirman:

                “Wahai manusia! Layanilah Aku.  Karena Aku sangat mencintai orang yang melayani Aku dan Aku akan memerintahkan hamba-hamba-Ku untuk melayani dia.

                Engkau tidak tahu berapa banyak dosa yang telah engkau perbuat selama usiamu yang telah berlalu, dan tidak tahu juga seberapa banyak lagi dosa yang akan engkau perbuat dalam sisa usiamu.

                Oleh karena itu janganlah sekali-kali engkau melupakan Aku.

                Sesungguhnya Aku Maha Kuasa melakukan apa yang Ku-kehendaki.

                Berbaktilah pada-Ku! Dirimu hanyalah hamba yang hina-dina. Sedangkan Aku adalah Tuhan yang Maha Agung.

                Andaikata teman-teman dan kekasihmu mampu mencium bau busuk dan melihat dosa-dosamu, niscaya mereka tidak pernah sudi duduk bersamamu dan tidak akan sudi juga berdekatan denganmu.  Lantas bagaimana, padahal setiap hari dosa-dosamu kian menumpuk, sementara usiamu sejak lahir dari perut ibumu terus berkurang.

                Wahai manusia! Orang yang pecah perahunya dan pulang kembali dengan selapis kayu belaka dalam gelombang lautan yang dahsyat, tidaklah lebih besar bencananya dibandingkan dengan apa yang terjadi pada dirimu. Oleh karena itu, yakinlah engkau pada dosa-dosamu dan ragulah pada amal perbuatanmu.

                Wahai manusia! Aku memandangmu dengan pandangan penuh ampunan.  Aku tutupi seluruh dosamu.  Aku sama sekali tidak butuh kepadamu, sedangkan engkau bersama dosa-dosamu sangat butuh kepada-Ku.

                Wahai manusia! Hingga kapankah engkau akan sadar? Susah payah engkau membangun dunia padahal dunia ini akan binasa.  Engkau hancurkan akhirat padahal akhirat itu akan kekal selamanya.

                Wahai manusia! Engkau kenal pada ciptaan-Ku, lalu engkau teramat takut pada murkanya.

                Wahai manusia! Andaikata seluruh penghuni langit dan bumi memohonkan ampun dosa-dosamu pada-Ku, masih sangat layak engkau meratapi dosa-dosamu.

                Engkau tak pernah tahu dalam keadaan bagaimanakah engkau akan menghadap-Ku.

                Wahai Musa Ibn ‘Imran! Simaklah kata-kata-Ku.  Tidaklah sempurna keimanan seseorang sehingga orang lain aman dari kejelekan, kebejatan, tipu daya, adu-domba, kesewenang-wenangan dan iri dengkinya.

                Wahai Musa! Katakanlah. Kebenaran itu datang dari Tuhanmu.  Maka barangsiapa yang mau beriman hendaklah ia beriman, dan barangsiapa mau ingkar silah ia ingkar”;



Peringatan Ketigapuluh lima

 Allah berfirman:

                “Engkau ada di antara dua kenikmatan yang tidak engkau ketahui yang manakah sesungguhnya yang merupakan musuhmu yang paling besar.

                Apakah dosa-dosamu yang tak terlihat oleh orang lain ataukah pujian dan sanjungan kepadamu?

                Andaikata orang-orang mengetahui dosa-dosamu yang Aku ketahui, sudah pasti mereka tidak akan sudi lagi menerima kehadiranmu.

                Itulah nikmat-Ku.  Dan yang lebih besar dari nikmat itu adalah kesehatan di mana engkau tidak membutuhkan pertolongan mereka, dan bahkan merekalah yang butuh bantuanmu sehingga engkau terlindung dari perbuatan jelek mereka.  Karena itulah memujilah pada-Ku.

                Kenalilah Aku sebanyak nikmat yang Aku berikan padamu.  Bersihkan perbuatanmu dari rasa pamer.

                Berbekallah seperti bekal sang musafir yang dihantui kekhawatiran.

                Jadikanlah amal kebajikanmu memenuhi luas ‘Arsy-Ku.

Wahai manusia! Hatimu yang keras membatu akan menangis karena amal perbuatanmu.  Amal perbuatanmu akan menangis juga karena ragamu.  Ragamu akan menangis juga karena lantaran mulutmu.  Dan mulutmu akan menangis juga karena matamu.

                Wahai manusia ! Kekayaan-Ku tidak akan pernah habis selamanya.

                Sebanyak engkau berinfak, sebanyak itu pula aku memberi rejeki padamu.  Seberapa pula tingkat kekikiranmu sekadar itu pula Aku menahan rejekimu.

                Sikap kikirmu pada orang miskin karena prasangkamu yang jelek, tercekam oleh perasaan takut miskin dan tidak percaya kepada-Ku.

                Persoalan rejeki adalah persoalan asal kejadianmu.  Jika engkau mendambakan rejeki, lalu Aku memberi padamu, maka dermakanlah dan jangan kikir pada hamba-hamba-Ku.  Aku jamin ganti untukmu dan Aku janjikan pahala untukmu.  Lantas mengapakah engkau masih juga ragu pada kitab-Ku?

                Barangsiapa yang tidak percaya pada janji-Ku dan tidak percaya pada para nabi-Ku, ia benar-benar menentang pada ketuhanan-Ku.  Barang siapa yang membangkang pada ketuhanan-Ku, dia akan Ku-jerumuskan ke dalam api neraka”;



Peringatan Ketigapuluh enam

 Allah berfirman:

“Wahai manusia! Aku-lah Allah.  Tiada Tuhan kecuali Aku.

Maka sembahlah Aku, bersyukurlah pada-Ku dan janganlah ingkar.

                Wahai manusia! Barangsiapa yang menyakiti hati kekasih-Ku, ia benar-benar menantang perang dengan-Ku.  Aku sangat murka pada orang yang berbuat aniaya pada orang yang menjadikan-Ku sebagai pembelanya.

                Barangsiapa menerima dengan hati lapang atas segala pemberian-Ku, Aku akan memberkati rejekinya dan akan menuangkan harta berlimpah-ruah, meski dia tak pernah mendambakan”;



Peringatan Ketigapuluh tujuh

 Allah berfirman:

                “Wahai manusia! Letakkanlah tanganmu di atas dadamu.  Maka apa yang kau senangi, akan Kujadikan orang lain senang juga.

Wahai manusia ! Ragamu lemah.  Mulutmu ringan. Sedangkan hatimu angkuh.

                Wahai manusia! Tujuan akhirmu adalah kematian.  Oleh karena itu, berbuatlah untuk menyongsong kematian sebelum kematian itu datang padamu.

                Wahai manusia! Aku tidak menciptakan satu organ dari seluruh organ tubuhmu sebelum menciptakan rejeki untukmu.

                Wahai manusia! Andaikata Aku ciptakan dirimu buta, niscaya engkau tidak akan punya penglihatan.  Jika Kuciptakan engkau tuli, niscaya engkau tidak akan punya pendengaran.

                Kenalilah Aku sebanyak nikmat yang Kuberikan.  Bersyukurlah  dan jangan ingkar pada-Ku.  Hanya kepadaku engkau akan kembali.

                Wahai manusia! Apa yang telah Ku-tetapkan pembagiannya untukmu, maka engkau tak perlu mencari dengan susah-payah.  Segala apa yang telah Ku-tetapkan pembagiannya untukmu, ia akan mencarimu hingga terpenuhi kebutuhanmu.

                Wahai manusia! Janganlah engkau bersumpah bohong pada-Ku.  Barangsiapa bersumpah bohong pada-Ku, maka Aku akan memasukkan dia ke dalam api neraka.

                Wahai manusia! Jika engkau mau makan rejeki-Ku, maka patuhlah pada-Ku.

                Wahai manusia! Janganlah engkau mencari rejeki untuk esok, karena Aku tak pernah mengharap amal perbuatanmu hari esok.

                Wahai manusia! Aku mau menerima amalmu yang sedikit, sedangkan engkau tak pernah mau menerima dengan hati lapang atas pemberian-Ku yang tak terhingga.

                Wahai manusia! Andaikata Ku-berikan dunia ini pada salah seorang hamba-Ku, sudah pasti akan Ku-berikan pada para nabi-Ku sehingga mereka mengajak para hamba-Ku untuk patuh kepada-Ku dan menegakkan agama-Ku.

                Wahai manusia! Beramallah untuk kebaikanmu sendiri sebelum kematian datang menjemputmu

                Jangan sampai engkau terpedaya oleh sesuatu yang hina, karena di atas jejaknya akan meninggalkan bekas-bekas yang menempel pada kulit.

                Kehidupan dan angan-angan yang membumbung jangan sampai melalaikan dirimu dari bertobat.  Karena menunda-nunda pertobatan akan membuatmu menyesal pada saat penyesalah sudah tidak berguna lagi.

                Wahai manusia! Jika engkau tak mau mengeluarkan hak-Ku dari harta yang Ku-berikan padamu dan hak orang-orang fakir, maka Aku akan menjadikanmu jatuh dalam kekuasaan seorang penguasa despotic (sewenang-wenang) yang akan merampas harta kekayaanmu.  Dan Aku tak akan memberi imbalan pahala padamu.

                Wahai manusia! Jika engkau mengharap rahmat-Ku, maka tetaplah dalam tunduk pada-Ku.  Jika engkau takut siksa-Ku, maka takutlah engkau berbuat durjana pada-Ku

                Wahai manusia! Jika dunia datang kepadamu, ingatlah pada kematian.

                Jika engkau berduka karena dosa, ingatlah pada tobat.

                Jika engkau mencari harta, ingatlah pada pertanggungjawaban amal di akhirat.

                Jika engkau menghadapi hidangan, ingatlah pada orang yang kelaparan.

                Jika engkau tergoda oleh keinginan mengeksploitasi orang kecil, ingatlah pada kekuasan Allah, yang seandainya Ia berkehendak niscaya akan menjadikan orang kecil itu memegang kekuasaan atas dirimu.

                Jika sebuah cobaan menimpamu, mintalah pertolongan kepada-Ku dengan membaca la haula wala quwwata illa billahi al’-aliyyil’ adzim.  Jika engkau sakit, sembuhkanlah dengan sedekah.  Jika engkau tertimpa bencana, katakanlah inna lillahi wa inna ilaihi raji’un”;



Peringatan Ketigapuluh delapan

 Allah berfirman:

                “Wahai manusia! Berbuatlah baik, karena ia adalah kunci pintu surga yang akan membawamu ke sana.  Tinggalkanlah keburukan, karena ia adalah kunci pintu neraka yang akan  menyeretmu ke sana.

                Wahai manusia! Ketahuilah bahwa apa yang engkau bangun itu akhirnya akan hancur.  Usiamu akan habis.  Ragamu akan ditimbuni tanah.

                Dan apa yang engkau kumpulkan akan menjadi milik para ahli waris.

                Dengan demikian, kenikmatan itu akan menjadi milik orang lain, sedangkan pertanggungjawaban akan menjadi tanggungjawabmu.  Bagian yang kau dapat hanyalah siksa dan penyesalan.  Sedangkan yang akan menjadi temanmu dalam kubur hanyalah amal perbuatanmu.

                Oleh karena itu, introspeksilah sebelum kau dimintai pertanggungjawaban.

                Tetaplah patuh kepada-Ku.  Hindari larangan-Ku.  Terimalah dengan senang hati segala yang Ku-berikan.  Masuklah engkau dalam kelompok orang-orang yang bersyukur.

                Wahai manusia! Barangsiapa melakukan dosa dengan tertawa riang, maka Aku akan memasukkan ke dalam surga dalam keadaan tertawa riang.

                Wahai manusia! Betapa banyak orang kaya yang berharap menjadi miskin pada saat hari perhitungan amal.  Tidak sedikit orang yang berkuasa menjadi tak bernilai apa-apa karena kematian.  Tidak sedikit sesuatu yang manis berubah menjadi pahit karena kematian.  Betapa banyak orang yang berbahagia atas kenikmatan yang diraihnya akhirnya terkoyak-koyak oleh kematian.  Tidak sedikit sebuah kebahagiaan yang menyebabkan duka panjang.

                Wahai manusia! Andaikata binatang-binatang itu tahu pada kematian yang kau ketahui, niscaya mereka tidak akan mau makan dan minum hingga mereka mati dalam kelaparan dan kehausan.

                Wahai manusia! Jika hanya beratnya kematian yang membebanimu, seharusnya engkau tidak bernyenyak tidur pada malam hari dan bersenang-senang pada siang hari.  Lantas bagaimana, padahal rangkaian setelah kematian jauh berat lagi?

                Wahai manusia! Rahasia kematian itu, simpanlah di belakangmu dengan kenikmatan yang kau peroleh untuk bekal menuju akhirat.

                Dan kecewalah engkau pada kebaikan-kebaikan yang terlewatkan.

                Janganlah engkau berbahagia dengan harta kekayaan yang Ku-berikan dan jangan pula engkau berputus asa karena harta.

                Wahai manusia! Dari tanah engkau Aku ciptakan. Ke dalam tanah Aku akan memulangkanmu engkau.  Dari tanah Aku akan membangkitkan engkau kembali.

                Karena itu, tinggalkanlah dunia.  Bersiap-siaplah untuk menyongsong kematian.

                Ketahuilah! Apabila Aku mencintai seorang hamba, maka Aku akan menjauhkan dunia dari dirinya dan Aku akan menggiatkan dia dalam amal-amal keakhiratan.  Aku akan memperlihatkan cacat dunia kepadanya, sehingga ia berhati-hati dan dengan rahmat-Ku dia akan melakukan amal penghuni surga.

                Apabila Aku murka pada seorang hamba, maka Aku memberi kesibukan urusan dunia yang membuat dia lupa pada-Ku dan Aku menggiatkan dia dalam amal keduniawian.  Maka ia akan termasuk dalam kelompok penghuni neraka.  Karena itu, Aku akan memasukkan dia ke dalam api neraka.

                Wahai manusia! Usia itu akhirnya akan habis juga walaupun lama.

                Dunia ini hanyalah seperti fatamorgana.  Diam sejenak, kemudian pergi dan tak kembali lagi.

                Wahai manusia! Aku-lah yang menciptakan dirimu.  Aku-lah yang memberi rejeki padamu.  Aku-lah yang menghidupkan dan mematikanmu.  Aku-lah yang membangkitkan kembali dirimu.

                Aku-lah yang akan meminta pertanggungjawaban darimu.  Jika engkau melakukan perbuatan jelek, Aku mengetahui.

                Sedangkan dirimu tak memiliki kekuatan sama sekali atas dirimu, baik memberi kemelaratan, kenikmatan, kematian, kehidupan, dan kebangkitan kembali.

                Wahai manusia! Patuhlah kepada-Ku. Jangan engkau mementingkan rejeki, karena sesungguhnya telah Aku penuhi.  Janganlah sampai engkau terbebani oleh persoalan yang telah Ku–cukupi.

                Wahai manusia! Bagaimana mungkin engkau akan menanggung persoalan yang tidak engkau kuasai dan tidak juga engkau ketahui, tak ubahnya seperti engkau akan mengambil imbalan pahala amal perbuatan yang tidak engkau kerjakan.

                Wahai manusia! Barangsiapa yang akhir perjalanannya adalah kematian, bagaimana ia dapat berbahagia dengan dunia? Barangsiapa yang akhir tempat tinggalnya adalah kubur, bagaimana ia bersuka ria dalam rumahnya di dunia?

                Wahai manusia! Rejeki yang sedikit, tetapi engkau syukuri adalah lebih baik dari pada rejeki yang berlimpah ruah, namun tidak engkau syukuri.

                Wahai manusia! Hartamu yang terbaik adalah harta yang kau bawa menghadap pada-Ku.  Hartamu yang terjelek adalah harta yang kau tinggal di dunia.

                Untuk itu, bersegeralah engkau melakukan kebajikan sebelum maut merenggutmu, maka engkau akan menemukan kebajikan itu berada di sisi-Ku.

                Wahai manusia!  Barangsiapa dilanda duka, Aku-lah yang membebaskannya.  Barangsiapa yang memohon ampun, Aku-lah yang akan memberikan ampun.  Barangsiapa yang bertobat, Aku-lah yang akan menghindarkan dia dari perbuatan durjana.  Barangsiapa yang telanjang, Aku-lah yang memberi pakaian kepadanya.  Barangsiapa yang merasa ketakutan, Aku-lah yang memberikan keamanan kepadanya.  Barangsiapa yang lapar, Aku-lah yang mengenyangkan.

                Jika hamba-Ku patuh dan menerima atas segala keputusan-Ku, maka Aku memberikan kemudahan atas segara urusannya dan mengukuhkan kekuatannya serta melapangkan dadanya.

                Wahai Musa! Barangsiapa yang mencari kekayaan dari harta fakir miskin dan anak yatim, maka Aku akan menjadikan ia fakir dan akan menyiksanya di akhirat.  Barangsiapa yang menjajah orang-orang miskin dan rakyat jelata, maka Aku akan membalas dengan menghancurkan kekuasaan yang dia bangun dan kelak Aku akan menempatkannya di neraka.  Sesungguhnya ini benar-benar termuat dalam kitab-kita terdahulu, yaitu kitab Ibrahim dan Musa.”[]

(* Sumber : Al-Mawa’idz fil Ahadis al-Qudsiyyah; Peringatan-peringatan Ilahi Dalam Hadits Qudsy (Imam Al-Ghazali), 2005)


wallahu alam bish sawab

wassalammu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar